Pengurus Poktan Cantigi dan AGKP Berpoto bersama. Photo : Deni Supendi/ HR
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Potensi sektor pertanian dan tanaman pangan di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terus digali. Salah satunya dilakukan oleh Kelompok Tani Cantigi, Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran.
Ketua Kelompok Tani Cantigi, Iwan Hadiana, Selasa (3/6/2014), mengungkapkan, pihaknya memiliki latar belakang dalam menggali potensi sektor pertanian di Pangandaran. Diantaranya, hal itu diselaraskan dengan kegiatan pemupukan pohon kelapa yang dilakukan Asosiasi Gula Kelapa Priangan (AGKP).
Selanjutnya, kata iwan, pemanfaatan lahan kas desa Cikembulan seluas 8 hektar, sebagai lahan hijau terpadu pertanian, peternakan dan perkebunan. Ketiga, memberikan kontribusi berupa pendapatan asli daerah (PAD) untuk Desa Cikembulan.
Kelompok Tani Cantigi, lanjut Iwan, juga menjadi fasilitator dan mediator untuk mempererat jalinan silaturahmi antar petani, peternak, pekebun dan masyarakat umum. Kegiatannya, memanfaatkan limbah pertanian berupa cocofit, limbah peternakan seperti kotoran hewan sapi, unggas, kambing, dan domba, untuk diolah menjadi pupuk organik.
Anggota Poktan Cantigi, Fajar, menuturkan, pihaknya ingin menciptakan kawasan terpadu Cantigi sebagai kawasan edu agrotourism atau kawasan wisata pendidikan pertanian yang menunjang wisata bahari Pangandaran. Proyeksinya, melakukan penghijauan lahan di jalur wisata Pantai Pangandaran dengan tanaman buah yang produktif dengan tabulampot.
“Kita ingin Pangandaran go organik. Dan Kelompok Tani Cantigi menjadi pilot projek pembuat pupuk organik di Pangandaran,” ucapnya.
Saat ini saja, imbuh Fajar, jumlah petani penggarap yang ada di bawah naungan Kelompok Tani Cantigi, berjumlah 45 orang. Para petani ini menggarap lahan seluas 8 hektar yang dikelola oleh pihak Desa Cikembulan. (Deni/Koran-HR)