Jenazah Rian Adijaya saat dishalatkan di mesjid dusun Pangasinan, Desa Binangun, Kec. Pataruman, Kota Banjar, Selasa, (29/07/2014).
Foto : Hermanto/HR
Banjar, (harapanrakyat.com)
Lima orang remaja asal Kota Banjar, tenggelam di muara sungai Cimedang, dusun Mekarsari, Desa Sindangjaya, Kec. Cikalong, Kab. Tasikmalaya, Senin, (28/07/2014). Dalam kejadian tersebut, dua remaja tewas, dan tiga lainnya selamat.
Korban tewas adalah, Rian Adijaya (14) dan Timan (35). Sedangkan korban yang terselamatkan yaitu, Yanto (16), Aldi (16), dan Wahyu (16). Kelima korban merupakan warga dusun Pangasinan Rt06/09, Desa Binangun, Kec. Pataruman, Kota Banjar.
Informasi yang berhasil dihimpun HR, keempat remaja dan satu pemuda ini berangkat dari Banjar, Senin Siang, (28/07/2014), sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka berencana untuk berlibur ke rumah saudara Timan (35) di Cikalong.
Setiba di Cikalong sekitar pukul 16.30 WIB, dan langsung menuju muara sungai Cimedang untuk berenang. Namun, Timan saat itu tidak langsung ikut berenang dengan yang lainnya.
Petaka terjadi, saat Rian yang diduga tak bisa berenang terbawa arus ke pusaran air. Melihat temannya terseret, Aldi, Yanto dan Wahyu bermaksud menolong dengan memegang tangan dan rambut Rian.
Namun, pusaran air lebih kuat menyeret, akhirnya ketiganya pun ikut tenggelam. Timan yang menyaksikan kejadian tersebut, dan merasa yang paling tertua, akhirnya mencoba menolong ke empat temannya yang telah tenggelam.
Nasib nahas bagi Timan, berniat menolong teman malah ikut tenggelam dan jadi korban. Beruntung saat kejadian, sejumlah warga yang melintas langsung menolong mereka dengan menjulurkan galah bambu. Aldi, Wahyu, dan Yanto berhasil diselamatkan warga. Sementara Rian dan Timan terseret arus air dan tenggelam.
Tim SAR akhirnya menemukan Rian Adijaya, Selasa, (29/07/2014), sekitar pukul 17.00 WIB, dengan kondisi sudah tak bernyawa, dan jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Kota Banjar. Jenazah tiba di Banjar sekitar pukul 21.00 WIB.
Ibu korban, Tini Kartini (33), melihat anaknya pulang dengan keadaan sudah meninggal, menjerit histeris dan beberapa kali tak sadarkan diri. Sementara itu, ayah korban, Undang (36), terlihat lebih tegar, meski sesekali mengusap air matanya.
Menurut keterangan Aldi korban yang selamat, ia dan kedua temannya sudah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan Rian. Kuatnya pusaran air tak mampu mereka hadapi. “Kami masih sangat tak percaya atas kejadian ini,” ujarnya seraya diamini oleh Yanto dan Wahyu.
Hingga berita ini diturunkan, korban tewas lainnya yaitu Timan, sampai saat ini belum ditemukan, dan masih dalam pencarian tim SAR. (Hermanto/R1/HR-Online)