Sejumlah kebun dan tobong bata merah di lingkungan Parungsari Banjar terendam luapan air sungai Citanduy, Sabtu (26/07/2014), akibat hujan deras yang mengguyur diwilayah aliran sungai dalam beberapa hari ini.
Foto : Hermanto/HR
Banjar, (harapanrakyat.com)
Hujan yang terus mengguyur wilayah Kota Banjar dan sekitarnya dalam beberapa hari ini, membuat sejumlah kebun dan tobong bata merah di bantaran sungai Citanduy terendam banjir. Seperti terjadi di Lingkungan Parungsari, Kelurahan Karangpanimbal, Kec. Purwaharja, Kota Banjar, Sabtu, (26/07/2014).
Akibat luapan sungai Citanduy itu, sejumlah pemilik kebun dan tobong bata mengaku mengalami kerugian. Pasalnya, sejumlah kebun kacang siap panen dan bata merah hancur diterjang banjir.
Naiknya debit sungai Citanduy, bukan hanya akibat hujan deras yang terjadi di kota Banjar. Wilayah hulu sungai yaitu di Tasikmalaya, terpantau sejak sabtu pagi hingga sore terus diguyur hujan.
Sutrisno (51) pengrajin bata merah, warga lingkungan Parungsari, Kelurahan Karangpanimbal, Kec. Purwaharja, mengatakan, akibat banjir mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.
“Akibat banjir, saya beserta pengrajin lainnya menjadi rugi,”ujarnya.
Hal serupa dikatakan Saliyah (43), masih warga Parungsari. Menurutnya, lahan kebun kacang miliknya rusak dan gagal panen akibat terjangan banjir. “Kalau dibilang rugi, ya rugi, tapi mau bagaimana lagi, namanya juga bencana,”kata Saliyah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Banjar, Sutaryo Eman Suratman, S.IP., menghimbau, musim penghujan seperti sekarang, agar masyarakat yang berada di bantaran sungai Citanduy untuk waspada terhadap bencana banjir.
“Kami sudah mengerahkan beberapa anggota diberbagai titik-titik rawan bencana seperti tanah longsor dan banjir,”ujarnya. (Hermanto/R1/HR-Online)