Jembatan Cibaruyan di Desa Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeuti,Kabupaten Ciamis, proteksi dan abudmen penahan gelagar jembatan ambrol tergerus aliran Sungai Cibaruyan, Rabu (24/07/2014). Foto: Subagja Hamara/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin, mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dilanjutkan ke pemerintah pusat menyusul Jembatan Cibaruyan di Desa Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeuti,Kabupaten Ciamis, proteksi dan abudmen penahan gelagar jembatan ambrol tergerus aliran sungai tersebut, Rabu (24/07/2014). Hal itu dilakukan, karena jalan dan jembatan berstatus jalan nasional.
“Kami dari pemerintah daerah sifatnya koordinasi. Secara teknis, jalan ini merupakan kewenangan pemerintah provinsi dan pusat. Kami hanya membantu memfasilitasi,” ungkap Iing saat ditemui di lokasi kejadian.
Selain berkoordinasi dengan pemerintah, Iing pun mengaku koordinasi pun sudah dilakukan dengan jajaran kepolisian. Koordinasi dengan kepolisian dilakukan karena jembatan tersebut berada di jalur utama mudik.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Binamarga Ciamis, Ika Damaswara, saat meninjau lokasi bencana, mengatakan, kerusakan jembatan tersebut berpangkal di pondasi jembatan yang tergerus air Sungai Cibaruyan.
“Kalau melihat kondisi yang rusak akibat kejadian ini, perbaikan tidak bisa dilakukan cepat, berbeda dengan Jembatan Comal di jalur Pantura,” ujar Ika.
Lebih lanjut diungkapkan Ika, jembatan yang berusia 32 tahun tersebut, mengalami kerusakan parah pada bagian proteksi dan abudmen penahan gelagar. Namun demikian, perbaikan Jembatan Cibaruyan bukan kewenangan Pemerintah Kabupaten Ciamis, karena status jalan tersebut merupakan jalan nasional.
“Kami sebatas membantu melaporkan dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Disinggung mengenai beresnya perbaikan jembatan sehingga jalan pun bisa kembali digunakan untuk jalur mudik, Ika tidak bisa memperkirakan hal tersebut. Namun yang pasti, kata Ika, jalur di jembatan itu sudah tidak bisa digunakan untuk mudik dalam beberapa waktu ke depan.
Dari pantauan di lapangan, akibat kerusakan proteksi dan penahan gelagar jembatan itu, mengakibatkan kondisi aspal retak-retak. Bagian gelagar jembatan pun keropos dan hanya meninggalkan lapisan aspal. Untuk menghindari beban berlebih di sekitar jembatan dan dikhawatirkan menimbulkan korban, polisi pun langsung memasang garis polisi. (Bgj/R2/HR-Online)