Selasa, Juni 10, 2025
BerandaBerita BanjarPMII Banjar Tuding; Pompa Rancabulus Mangkrak Terindikasi Korupsi

PMII Banjar Tuding; Pompa Rancabulus Mangkrak Terindikasi Korupsi

Piva hisap pompanisasi di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kec. Langensari, Kota Banjar, yang tidak berfungsi.

Foto : Nanang S/HR

Banjar, (harapanrakyat.com)

Belum berfungsinya pompanisasi di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kec. Langensari, Kota Banjar, yang dikerjakan per/13 Juni 2013, dengan nilai proyek Rp.671.549.200, mendapat tanggapan keras dari Ketua II PMII Kota Banjar, Wahidan.

Wahidan menilai, waktu pengerjaan proyek tersebut sudah sesuai dengan batasan kalender yang telah ditentukan. Namun, Dinas PU mengabaikan fungsi dan kelayakan dari mesin pompa tersebut. Sehingga, kenyataannya hasil pekerjaan tidak beroperasi sesuai yang diharapkan petani sawah tadah hujan setempat.

Menurut Wahidan, seharusnya jika terjadi kerusakan pada mesin pompa secepatnya diperbaiki atau diganti, agar masyarakat tidak terancam gagal panen. Terlebih pada saat musim kemarau petani tadah hujan sangat membutuhkan air untuk lahannya.

“Banyak pekerjaan di lingkungan Dinas PU yang selesai, tapi ada saja yang tidak berfungsi. Ini menandakan terindikasi, atau adanya dugaan korupsi. Karena tidak adanya verifikasi lapangan, dan dengan mudahnya melakukan pencairan anggaran. Hal ini menandakan fungsi pengawasan terhadap proyek lemah,” ujar Wahidan, pekan lalu, kepada HR.

Lambannya respon dinas terkait dalam menangani permasalahan proyek pompanisasi perlu ditelusuri. Wahidan mempertanyakan, apakah karena pejabatnya yang lalai, atau dana untuk perbaikan sudah disalahgunakan, sehingga perbaikannya terbengkalai.

“Saya menduga ini salah satu modus, dimana dengan pengerjaan kualitas rendah dimasukan untuk biaya perawatan-perawatan di tahun berikutnya. Jadi itu salah satunya lubang untuk praktek korupsi,” kata Wahidan.

Sebelumnya, Kepala Inspektorat Kota Banjar, Agus Eka Sumpena, mengaku, bahwa pihaknya tidak melakukan verifikasi lapangan terhadap proyek pompanisasi Rancabulus karena tidak ada perintah dari yang memberi disposisi.

“Kita bekerja berdasarkan perintah yang ada. Prinsifnya, tanggung jawab administratif, financial dan fungsi ada diatur dalam Perpres tentang pengadaan barang dan jasa,” ujar Eka.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas PU Kota Banjar, Edi Djatmiko, menyebutkan, bahwa tidak diverlapnya oleh pihak Inspektorat lantaran waktu untuk melakukan pencairan sudah mepet. “Kenapa dicairkan, karena sebelumnya pompa itu berjalan baik,” ujar Edi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Banjar, Yuyung Mulya Sungkawa, saat dikonfirmasi HR, di ruang kerjanya, Jumat (18/07/2014), mengatakan, dana untuk pekerjaan proyek tersebut dicairkan lantaran dinas teknis telah menyerahkan permohonan administrasi secara lengkap.

Menurut Yuyung, dari sekian permohonan yang sudah ditempuh yaitu adanya berita acara pekerjaan proyek selesai 100%, berita acara penerimaan hasil pekerjaan oleh pengelola pompanisasi, dan lainnya.

“Jadi, karena sudah memenuhi kelengkapan administrasi permohonan dengan melalui pengecekan administrasi keseluruhan, ya kita cairkan. Kalau ditanya kapan dicairkannya, ya setelah ada pengajuan lengkap itu. Sedangkan tepat waktunya kapan, kami harus membuka data dulu. Itu tidak mungkin terlalu lama, hanya sebatas ngurusin data demikian. Terlebih kita sudah memenuhi prosedur,” tegas Yuyung.

Ketika disinggung apakah sebaiknya sebelum dicairkan harus diuji fungsi dan kelayakan terhadap barang tersebut, menurut Yuyung, kewenangan itu ada di dinas teknis yaitu Dinas PU.

Guna memastikan penyebab tidak berfungsinya secara maksimal proyek pompanisasi di Rancabulus, pada Senin (21/07/2014), HR mencoba mengkonfirmasikan permasalahan tersebut kepada Kabid. PSDA Dinas PU Kota Banjar, Agus Saparudin.

Dia mengatakan, proyek pompanisasi di Dusun Rancabulus tidak dapat berfungsi secara maksimal akibat piva penyedot air terlalu panjang hingga mencapai dasar sungai, sehingga saluran piva tersumbat lumpur.

“Tapi sekarang sedang diperbaiki. Pivanya juga diganti dengan yang berukuran tidak terlalu panjang. Jadi kalau air sungai sedang banyak, maka pivanya menggunakan yang pendek, sedangkan jika musim kemarau pivanya menggunakan yang berukuran panjang,” ujar Agus. (Nanang S/Koran-HR)

Soimah Bantu Tetangga Tuai Pujian, Rela Masak Langsung

Soimah Bantu Tetangga Tuai Pujian, Rela Masak Langsung

Soimah bantu tetangga tuai pujian setelah momen tersebut tersebar. Banyak netizen yang memuji sikap Soimah. Penyanyi Indonesia ini memang selalu terlihat sederhana. Baca Juga: Afgan...
Shuttle DAMRI Banjar-Pangandaran

Shuttle DAMRI Banjar-Pangandaran Harus Membawa Dampak Ekonomi

harapanrakyat.com,- Ketua Komisi II DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, Rossi Hernawati menanggapi perihal rencana beroperasinya Shuttle DAMRI Banjar-Pangandaran yang nantinya akan membawa penumpang pengguna...
Penyebab Meninggalnya Jemaah Haji

Kronologis dan Penyebab Meninggalnya Jamaah Haji Asal Pangandaran

harapanrakyat.com,- Bagian Kesra Setda Kabupaten Pangandaran menyampaikan kronologi dan penyebab meninggalnya jamaah haji asal Pangandaran, Jawa Barat, di Tanah Suci, pada Senin (9/6/2025). Plt Kabag...
Dinas Tenaga Kerja Ciamis Informasikan Rekrutmen Calon Pekerja Migran Indonesia

Dinas Tenaga Kerja Ciamis Informasikan Rekrutmen Calon Pekerja Migran Indonesia

harapanrakyat.com,- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menginformasikan kepada masyarakat terkait adanya rekrutmen terbuka bagi masyarakat yang ingin mengikuti pelatihan calon Pekerja Migran...
Strawberry Moon 2025 Akan Terjadi pada Bulan Juni Tanggal 11

Strawberry Moon 2025 Akan Terjadi pada Bulan Juni Tanggal 11

Fenomena langit selalu punya daya tarik tersendiri bagi manusia. Salah satunya adalah Strawberry Moon, sebuah istilah yang terdengar manis namun menyimpan banyak makna dan...
Celetuk Gubernur Dedi Sebut Pangandaran Kabupaten Setengah Sekarat di Jabar, Ini Respons Mantan Pegawai BPKP RI

Celetuk Gubernur Dedi Sebut Pangandaran Kabupaten Setengah Sekarat di Jabar, Ini Respons Mantan Pegawai BPKP RI

harapanrakyat.com,- Setelah menyebut Banjar sebagai kota yang paling ripuh, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, juga menyentil Pangandaran sebagai kabupaten setengah sekarat. Celetukan dari...