Foto: Ilustrasi
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Ciamis mengalami peningkatan. Sudah ada 11kasus mengenai AKI, dan sebanyak 76 bayi meninggal (AKB), hal itu terjadi sejak awal tahun 2014.
Angka kematian ibu dalam persalinan, menurut Kabid Bina Kesehatan Masyarakat, Rachmat J. SKM., kebanyakan dialami oleh ibu berusia dibawah 20 tahun, dan usia diatas 35 tahun. “Penyebab AKI kebanyakan akibat pendarahan, keracunan dan infeksi kehamilan, serta usia ibu yang hamil dimasa usia rawan,” jelasnya kepada HR, Selasa, (01/07/2014).
Sedangkan angka kematian bayi, disebabkan bayi saat dilahirkan mengalami kesulitan bernafas atau asfaksia (tidak menangis saat lahir.red). selain itu, lanjut Rachmat, berat badan bayi rendah kurang dari 2,5 kg.
“Ada juga penyebab lainnya seperti kelainan bawaan atau cacat bawaan serta terjadinya infeksi,” tandasnya.
Kenaikan tersebut berdasarkan data pada tahun 2013 yang masih masuknya Pangandaran. Sebanyak 18 orang AKI dan AKB sebanyak 265. Sementar data 2014 itu sudah tidak termasuk untuk daerah DOB Pangandaran.
Upaya menekan AKI dan AKB terus dilakukan pihak Dinkes Kab. Ciamis, dengan meningkatkan kualitas pelayanan melalui peningkatan rujukan kasus penguatan jejaring dibawah. “Pengawalan kasus resiko tinggi dan peningkatan pengetahuan kemasyarkatan tentang kelas ibu hamil,” ucap Rachmat.
Kedepan, kata Rachmat, pihaknya akan melakukan terobosan baru untuk menekan angka AKB dengan melakukan proses persalinan ditangani oleh dua orang bidan. Hal itu dilakukan, sebab, saat ini tenaga Ma Beurang semakin berkurang.
“Langkah itu akan sekaligus menekan angka kematian ibu dan bayi. Dan kami juga berharap, agar aturan pemerintah dalam anjuran usia menikah bisa dilaksanakan oleh masyarakat,” harapnya. (DSW/Koran-HR)