Dua orang remaja puteri yang diperankan sebagai ‘Miss Sampah’ mengenakan baju yang terbuat dari daur ulang sampah, saatpawai alegoris dalam rangka merayakan HUT kemerdekaan RI ke-69 yang digelar Permkot Banjar, Senin (18/08/2014). Foto: Eva Latifah/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Berbagai cara dilakukan Dinas Cipta Karya, Kebersihan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) Kota Banjar, dalam upaya mengajak masyarakat Kota Banjar untuk berpartisipasi mengelola sampah, baik organik maupun anorganik.
Seperti halnya yang dipamerkan DCKTLH, saat mengikuti pawai alegoris dalam rangka merayakan HUT kemerdekaan RI ke-69 yang digelar Permkot Banjar, Senin (18/08/2014). Selain menurunkan 11 kendaraan motor pengangkut sampah jenis roda tiga, dinas tersebut juga menunjukkan “Miss Sampah” yang memakai pakaian dari hasil daur ulang sampah plastik, dan reflika piala Adipura.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan DCKLTH Kota Banjar, Asno Sutarno, SP., MP., mengatakan kepada HR, Senin (18/08/2014), bahwa tema yang diambil dalam pawai alegoris tahun ini yaitu “Pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan 3R.”
Menurutnya, apabila masyarakat memiliki keinginan untuk mengelola sampah plastik menjadi sebuah kerajinan, tidak menutup kemungkinan hal itu bisa menjadi penghasilan tambahan.
Selain bisa menambah penghasilan, dengan cara mendaur ulang sampah, maka pengelolaan sampah di tingkat masyarakat dapat membantu Pemerintah Kota Banjar dalam meminimalisir biaya operasional untuk mengangkut sampah. Sehingga, dari penghematan anggaran bisa digunakan untuk program pembangunan lain, yang saat ini dinilai masih kurang.
“Masyarakat pun harus merasa bertanggung jawab dalam upaya menangani persampahan di Kota Banjar ini. Pemerintah tinggal mensuport mereka supaya bisa lebih aktif lagi,” ujarnya.
Lanjutnya, pengelolaan sampah berbasis 3R yaitu konsep penanganan sampah dengan cara Reduse, Reuse dan Recycle atau mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah mulai dari sumbernya. Seperti membuat kerajinan berupa pakaian dari bahan sampah plastic.
Dia menambahkan, pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat melalui metode 3R merupakan paradigma baru dalam pengelolaan sampah dengan titik tekan pada pengurangan sampah yang lebih arif dan ramah lingkungan. (Eva/Koran-HR)