Pembangunan kios sementara di pasar Bojongkantong yang tengah dilakukan, memakai lahan yang biasa digunakan parkir, pangkalan ojeg dan andong.
Foto : Nanang S/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, mempertanyakan relokasi untuk lahan parkir, pangkalan ojeg dan delman.
Hal itu terkait dengan rencana revitalisasi Pasar Bojongkantong tahap ke III tahun anggaran 2014, dengan sumber pendanaan dari Kementerian Perdagangan RI melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Banjar, yakni berupa rehab kios yang akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini.
Ketua LPM Kelurahan Bojongkantong, Elan Rasdian, Senin (11/08/2014), mengatakan, dalam pengerjaannya nanti, letak kios pedagang rencananya akan digeser ke depan, yakni menempati lokasi yang biasa dijadikan area parkir dan pangkalan ojeg serta delman.
“Bagaimana dengan area parkir, jasa usaha delman dan para penarik ojeg yang lahannya akan ditempati pemilik kios. Apakah sudah dipikirkan pula untuk relokasinya. Kasihan mereka karena sampai saat ini belum diberikan kejelasan. Kami pertanyakan ini pada Disperindagkop sebagai dinast terkait,” tanya Elan.
Lanjut dia, untuk sementara pihaknya bersama ketiga kelompok tersebut yang selama ini biasa mengais rejeki di kawasan Pasar Bojongkantong akan berdiam diri sebelum ada penjelasan dari instansi terkait.
Jika nanti saat proyek revitalisasi sudah berjalan dan instansi terkait tidak memberikan solusi, maka pihaknya akan melakukan sesuatu agar pemerintah memberikan lahan relokasi bagi ketiga kelompok itu.
Dia mengaku, pihak lembaga juga tidak diberi koordinasi yang jelas oleh Bidang Perdagangan Disperindagkop. Dimana LPM tidak diundang secara resmi ketika ada sosialisasi tanggal 7 Agustus kemarin, termasuk saat pengukuran lahan dan jumlah kios yang akan dibangun.
“Memang, saat ketemu di acara pelantikan anggota DPRD Banjar, saya diberitahu oleh pejabat Disperindagkop agar hadir mengikuti acara sosialisasi rehabilitasi Pasar Bojongkantong tahap III. Kemudian saya diberitahu kembali hanya sebatas lewat telepon. Sama acara pengukuran juga seperti itu diberitahunya,” tutur Elan.
Menurut pejabat tersebut, lanjut Elan, alasan pihaknya tidak diundang secara resmi karena stafnya lupa. “Apakah demikian lembaga tertinggi di kelurahan (LPM) sebagai penyerap dan penyalur aspirasi masyarakat serta fungsi kontrol pelaksanaan pembangunan diperlakukannya, dan seolah dilupakan,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tetap bersyukur dan menyambut baik, serta bangga karena Pasar Bojongkantong akhirnya direvitalisasi, sesuai dengan harapan para pedagang.
Sebelumnya, Kepala UPTD Pasar Banjar, Mamat Rahmat, SSTP, melalui pesan singkatnya (SMS) pada HR, Jum’at, (08/08/2014), menyebutkan, sosialisasi kepada pedagang sudah dilakukan dan dihadiri juga oleh jajaran Pemerintahan Kecamatan Langensari. Pengukuran lahan dan jumlah kios yang akan dibangun pun sudah dilakukannya pada hari itu juga. (Nanang S/Koran-HR)