Casing komputer milik MAN Pangandaran ditemukan dalam kondisi berantakan. Photo Madlani/ HR
Sidamulih, (harapanrakyat.com),-
Sebanyak 26 perangkat komputer milik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pangandaran, yang beralamat di Ciokong, Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, raib digondol maling, Selasa (19/8/2014) dini hari.
Kepala MAN Pangandaran, Sarip Hidayat, S.Ag., Selasa (19/8/2014), mengatakan, paska kejadian pihaknya langsung melaporkan musibah yang dialami sekolah kepada pihak aparat kepolisian setempat.
Sarip menjelaskan, posisi ke 26 unit perangkat komputer tersebut berada di ruang laboratorium komputer milik sekolah. Rinciannya, 10 unit monitor, 16 unit CPU dan Motherboard.
Hilangnya perangkat tersebut baru diketahui oleh penjaga sekolah yang hendak beraktifitas pagi hari, sekitar pukul 05.00 WIB. Menurut keterangan penjaga sekolah, pintu lab dan gerbang sekolah dalam keadaan terkunci.
Diperkirakan, kaat Sarip, aksi pencurian tersebut dilakukan saat malam hari. Dia juga menduga, pencuri beraksi melalui jendela laboratorium, dan masuk kawasan sekolah melalui halaman belakang.
“Sebab halaman belakang tidak menggunakan pagar atau benteng. Benteng yang ada sudah jebol akibat gempa 2012 dan belum sempat diperbaiki. Padahal setiap malam, MAN Pangandaran selalu dijaga oleh Satpam yang bergantian dengan penjaga sekolah,” katanya.
Sementara itu, Odon (38), penjaga sekolah, mengungkapkan, saat pagi dirinya menemukan casing komputer sudah berantakan di lantai bawah. “Saya kaget casing komputer kondisinya berantakan di lantai bawah, sementara ruangan Lab Komputer berada di lantai atas,” katanya.
Di tempat terpisah, Kapolsek Sidamulih, AKP. Iwa Sukarelawan, melalui Kanit Reskrim Aiptu Undang Lesmana, mengatakan, pencurian ini dilakukan oleh orang berpengalaman atau spesialis komputer.
Undang juga menduga pelaku lebih dari dua orang. Pasalnya dalam aksi pencurian tersebut, pencuri hanya hanya mengambil bagian penting dan bagian mahal dari perangkat komputer tersebut.
“Setelah mendapat laporan kami langsung ke lokasi dan melakukan olah TKP. Kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta. Sementara itu, kasus ini akan ditindaklanjuti,” tandas Undang.
Nurdin (45), petugas Satpam MAN Pangandaran, mengaku, saat kejadian yang bersangkutan tertidur pulas di ruangan TU sekolah. “Pukul 23.00 WIB saya masih keliling kawasan sekolah untuk kontrol. Setelah itu, saya istirahat. Tapi sekitar pukul 02.00 WIB, saya terbangun karena ada anjing menggonggong dan suara motor. Saya keluar untuk mengecek. Saat itu saya pikir ada orang mau ambil tumpukan (karungan) padi di depan rumah (sebrang sekolah),” pungkasnya. (Mad/Koran-HR)