Pasca libur lebaran gunungan sampah menggunung di kawasan pantai Pangandaran. Namun, kondisi itu menjadi berkah bagi sebagian warga setempat. Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Setelah ratusan ribu wisatawan memadati kawasan Pantai Pangandaran pada masa libur Lebaran, pekan lalu, kini menyisakan gunungan sampah dari limbah hotel dan ceceran sampah yang berserakan di sejumlah titik kawasan wisata.
Namun, kondisi itu malah menjadi berkah bagi sebagian warga setempat. Mereka mencoba mengais rezeki dengan mengumpulkan sisa-sisa sampah bekas minuman dan makanan untuk dijual ke pengepul barang rongsokan.
Dari pantauan di lapangan, tampak sejumlah warga tengah berbaur dengan para petugas kebersihan yang tengah membersihkan dan mengangkut tumpakan sampah. Warga yang tengah mengais rezeki itu, tampak memungut botol bekas minuman dan plastik makanan yang berserakan di kawasan wisata.
Di antara warga itu pun tampak berebut saat memilih sisa- sisa sampah. Tak sedikit warga yang berhasil mengumpulkan botol dan plastik dari limbah sampah hingga mendapat beberapa karung.
“Kalau musim kunjungan wisatawan, saya selalu rutin memungut botol dan plastik yang bisa dijual ke pengupul rongsokan. Lumayan lah buat tambah-tambah penghasilan,” kata Rukmini (48), warga setempat, kepada HR, Selasa (05/08/2014).
Rukmini mengaku dirinya yang dibantu anaknya bisa mengumpulkan berkarung-karung botol dan plastik dari sisa sampah untuk dijual ke pengepul rongsokan. “ Kalau nanti dijual, saya bisa mendapat uang sekitar Rp. 300 rebu,” imbuhnya.
Sementara itu, sejumlah petugas kebersihan pun tampak sibuk membersihkan sisa-sisa sampah yang berserakan di kawasan wisata. Petugas sampai-sampai menggunakan alat berat untuk membersihkan kubikan sampah tersebut.
Heri, petugas UPTD Kebersihan Kabupaten Pangandaran, mengatakan, akibat ribuan kubik sampah yang berserakan di sejumlah titik di kawasan wisata, membuat pihaknya harus menurunkan alat berat.
“Selain alat berat, kami pun harus menyiapkan puluhan mobil truk untuk mengangkut sampah yang begitu banyaknya. Bahkan, sampai-sampai kami harus menyewa puluhan truk dari pihak swasta, karena truk milik Pemkab tidak mencukupi kebutuhan,” pungkasnya. (Ntang/R2/HR-Online)