Pertandingan PSGC Ciamis kontra Persipon Pontianak, pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Grup 3, di Stadion Galuh Ciamis, Jum’at (15/08/2014) malam. Pada laga tersebut, PSGC menang tipis 1-0. Foto: Eli Suherli/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Manajer PSGC Ciamis, H. Herdiat, menyesalkan insiden perkelahian pemain saat laga PSGC kontra Persipon Pontianak, pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Grup 3, di Stadion Galuh Ciamis, Jum’at (15/08/2014) malam. Menurut dia, perkelahian itu dipicu akibat pemain Persipon bermain kasar dan seperti ingin berusaha mencederai lawannya.
“Bisa dilihat tadi oleh teman-teman wartawan saat pertandingan berlangsung, dimana pemain kami (PSGC) dijatuhkan melalui pelanggaran keras dan kemudian diinjak. Hal itu tentunya menyulut emosi pemain PSGC lainnya,” katanya, saat menggelar konferensi pers, usai pertandingan.
Herdiat menambakan, sebenarnya pertandingan tersebut berlangsung menarik dan kedua tim sama-sama bermain ngotot. Hanya, lanjut dia, setelah Persipon tertinggal 1-0, pemainnya jadi bermain kasar. [Baca: Tekuk Persipon 1-0, PSGC Ciamis Lolos ke Babak 16 Besar]
“Kami pun mencatat tidak ada pemain PSGC yang melakukan pelanggaran keras sepanjang pertandingan tadi. Adapun pemain kami terlibat perkelahian, itu dipicu karena pemain lawan bermain kasar,” tegasnya.
Disingung apakah insiden perkelahian antar pemain tersebut akan muncul sanksi dari Komdis (Komisi Disiplin) PSSI, Herdiat mengatakan, hal itu bagaimana penilaian dari pengawas pertandingan. ” Hanya, perlu dicatat bahwa pemain kami bukan yang pertama memulai keributan,” imbuhnya.
Ditemui terpisah, Manajer Persipon Pontianak, Setio Gunawan, mengatakan, pihaknya pun sangat menyesalkan terjadinya insiden perkelahian antar pemain dari kedua kubu. Padahal, lanjut dia, kedua tim menyuguhkan permainan yang sangat menarik untuk ditonton.
“Pertandingan tadi berlangsung menarik dan seimbang. Tapi kemudian dirusak dengan adanya insiden tersebut,” katanya usai pertandingan.
Setio menambahkan, insiden perkelahian tadi semakin menunjukan bahwa pemain sepakbola Indonesia belum dewasa. ” Terlepas siapa yang memulai, namun perlu dilakukan evaluasi oleh semua pihak agar insiden seperti itu tidak terulang lagi di pertandingan berikutnya. Emosi dan mental pemain kita harus diperbaiki,” ungkapnya.
Setio pun menyatakan menerima kekalahan timnya oleh PSGC Ciamis. Menurutnya, menang atau kalah dalam sebuah pertandingan merupakan hal biasa. “Kita menerima kekalahan ini dengan lapang dada. Mungkin PSGC lebih beruntung pada pertandingan tersebut,” katanya.
Meski sepanjang pertandingan banyak mendapat protes dari pemain Persipon, namun Setio enggan mengomentari kepemimpinan Wasit Ismail Marzuki. “Kita serahkan saja penilaiannya sama penonton, bagaimana kepemimpinan wasit selama pertandingan tadi,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sempat terjadi aksi keributan hingga berujung ‘adu jotos’ antara pemain PSGC dengan Persipon di menit-menit akhir babak kedua. Saat itu pemain belakang PSGC, Arozi, dijatuhkan oleh pemain depan Persipon. Melihat pelanggaran keras yang dilakukan pemain Persipon, tampaknya menyulut emosi pemain PSGC lainnya. Akhirnya keributan antar pemain pun pecah.
Pemain cadangan PSGC yang tengah duduk di tribun pemain pun turut mengejar pemain Persipon. Aksi keributan saat itu sudah mirip aksi tawuran. Penonton yang marah dengan tindakan pemain yang tidak terpuji itu, kemudian melemparkan botol air mineral ke arah keributan.
Pertandingan pun akhirnya dihentikan oleh wasit pada menit 80. Saat pertandingan dihentikan dan dilakukan mediasi antar kedua kubu, lagi-lagi keributan pun terjadi. Aparat keamanan dari Polres Ciamis yang dibantu aparat TNI, langsung turun ke lapangan membantu melerai keributan.
Manajer kedua tim dan pengawas pertandingan langsung mendiskusikan apakah pertandingan tersebut akan dilanjutkan atau tidak. Akhirnya disepakati pertandingan dilanjutkan, mengingat laga hanya menyisakan beberapa menit lagi.
Pertandingan pun kemudian dilanjutkan. Namun, baru beberapa menit setelah laga dihentikan, keributan antar pemain pun kembali terjadi. Saat itu pemain Persipon melakukan pelanggaran keras terhadap pemain PSGC. Melihat pemain lawan yang berkali-kali bermain kasar, membuat pemain PSGC kembali emosi.
Laga pun akhirnya usai dan dimenangkan oleh PSGC. Namun, saat laga usai, pemain Persipon melakukan tindakan tidak terpuji. Saat itu wasit Ismail Marzuki dipukul oleh pemain Persipon. Keributan pun kembali pecah. Penonton yang marah dengan sikap emosional pemain tamu, akhirnya kembali memicu aksi pelemparan botol air mineral dari tribun penonton.
Para pemain Persipon pun langsung dievakuasi oleh aparat keamanan untuk menghindari amukan penonton. Sementara pemain Persipon yang melakukan pemukulan terhadap wasit langsung diganjar kartu merah. (DSW/Bgj/R2/HR-Online)