Mesin pompa penyedot air bagi areal pesawahan di Desa Rejasari, Kec. Langensari, Kota Banjar, hingga kini masih belum berfungsi.
Foto : Nanang S/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Banjar menganggap, tidak berfungsinya proyek pompanisasi di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, akibat dari ketidakmampuan pihak pengelola dalam melakukan perawatan, sehingga mesin pompa tersebut mengalami kerusakan.
Namun, anggapan tersebut dibantah Pemerintah Desa Rejasari selaku penerima dana hibah proyek pompanisasi melalui DPU Kota Banjar, dengan pelaksana proyek CV. Tunjung Sari, Kabupaten Ciamis.
“Sejak awal, setelah proyek pompanisasi selesai memang tidak berfungsi sampai sekarang. Mulai test awal pun mesin pompa itu hanya mampu mengeluarkan air sedikit. Jadi intinya tetap saja proyek itu sampai saat ini belum berguna,” ujar Nanang, saat ditemui HR di rumahnya, Minggu (03/08/2014).
Dia juga menegaskan, pengelola bukannya tidak mampu merawat mesin pompa, sebab dari awal pompa tidak berfungsi sesuai rencana. “Saya kira pengelola mampu menjalankan mesin itu, karena dia sudah terbiasa mengelola mesin-mesin seperti itu,” katanya.
Lanjut Nanang, masalah tersebut sudah disampaikan kepada Walikota saat kunker ke Rejasari. Pada waktu itu pihak DPU berjanji akan memperbaiki dan mengganti piva berikut mesin pompanya, bahkan sudah meninjau langsung ke lapangan. Namun sampai sekarang belum ada kelanjutannya.
Sebelumnya, Kepala DPU Kota Banjar, Edi Djatmiko, mengatakan, proyek pompanisasi Rancabulus awalnya berjalan baik. “Harusnya pihak pengelola bisa merawat mesin pompa tersebut. Jangan sudah rusak balik lagi menjadi tanggung jawab PU,” ujar Edi.
Keterangan tersebut bertentangan dengan pengakuan Suminar, pengelola mesin pompa. Menurutnya, sejak semula mesin pompa itu hanya hidup sekali, yakni sewaktu uji coba saat baru selesai dipasang, dan air yang keluarnya pun sedikit.
“Setelah itu memang pernah beberapa kali dioperasikan, tapi tetap saja air mengalirnya sedikit, sehingga proyek pompanisasi ini tidak bisa memenuhi kebutuhan air untuk menggarap sawah. Untuk mengairi satu petak sawah saja tidak bisa,” kata Suminar. (Nanang S/Koran-HR)