Senin, Mei 5, 2025
BerandaBerita Ciamis1.400 Guru di Ciamis Belum Bersertifikasi

1.400 Guru di Ciamis Belum Bersertifikasi

Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sedikitnya 1.400 guru di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat belum mengikuti tahapan sertifikasi guru. Itu artinya para guru tersebut belum memiliki sertifikat dan belum bisa dianggap sebagai guru profesional.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ciamis, ke 1.400 guru tersebut berasal dari berbagai jenjang satuan pendidikan, mulai Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Kasi Informasi dan Data pada Bidang Mutendik Disdikbud Ciamis, Muharam, saat ditemui HR, Senin (1/9/2014), mengatakan, menurut data tahun 2007 sampai 2014, guru yang sudah profesional atau memenuhi syarat mencapai 6.514 orang.

“Tahun ini, ada sebanyak 582 guru sedang mengikuti PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru),” katanya.

Muharam menjelaskan, Disdikbud menargetkan semua guru mengikuti tahpan sertifikasi agar menjadi seorang guru profesional. Tentunya, hal itu juga untuk peningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Ciamis.

“Apalagi hal ini juga sesuai dengan amanat undang-undang,” ujarnya.

Lebih jauh Muharam mengungkapkan, bagi guru bersertifikasi, mereka mendapatkan tunjangan sertifikasi. Besarnnya satu kali gaji pokok. Namun begitu, guru bersertifikasi dituntut memiliki kompetensi dan profesionalisme dalam bekerja.

“Kinerja guru bersertifikasi harus bagus, bukan malah sebaliknya,” ucapnya.

Muharam menambahkan, guru yang ingin mengikuti tahapan sertifikasi harus memenuhi persyaratan. Salah satu klasifikasi persyaratannya adalah sudah menyelesaikan pendidikan minimal sarjana (S1).

Terkait jam mengajar, calon guru yang akan mengikuti sertifikasi sekurang-kurangnya mengajar 24 jam mata pelajaran dalam satu minggu. “Kewajiban mengajar 24 jam pelajaran, sesuai bidang studi yang dia miliki. Tidak boleh kurang dari itu. Kalau kekurangan jam mengajar, guru tersebut bisa dipindah ke sekolah lain atau mengajar di sekolah lain,” katanya. (DSW/Koran-HR)

Orang tua takut-takuti anak dengan barak militer di Jabar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanggapi Orang Tua yang Takut-takuti Anak dengan Barak Militer

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, beredar di media sosial potret sejumlah orang tua memposting kegiatan anaknya sembari menggunakan nama Dedi Mulyadi dan program barak militer sebagai...
Pendidikan siswa di barak militer Jabar

Dedi Mulyadi Tahan Tangis Saat Tunjukkan Momen Pendidikan Siswa di Barak Militer, Warganet Ikut Terharu

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membagikan momen haru saat mendampingi puluhan siswa SMP di Purwakarta menjalani pembinaan di barak militer. Ia tampak menahan...
Truk di Garut hantam rumah dan pohon sampai rungkad

Gegara Pengemudi Ngantuk, Truk di Garut Hantam Benteng Rumah dan Pohon sampai Rungkad

harapanrakyat.com,- Sebuah truk di Garut, Jawa Barat, Minggu (4/5/2025) mengalami kecelakaan tunggal. Truk tersebut menabrak sebuah benteng rumah hingga jebol hingga merobohkan pohon tua....
Ole Romeny

Jelang Laga Timnas Lawan China, Ole Romeny Minta Masyarakat Indonesia Nonton di GBK

Timnas akan berhadapan dengan China dalam laga kesembilan grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny meminta dukungan penuh...
Status Tanggap Darurat Bencana

Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan, dalam penanganan pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Dusun Sukaasih, Desa...
Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang

Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang, Jalan Kabupaten Terputus dan 13 Rumah Warga Terancam

harapanrakyat.com,- Bencana pergerakan tanah di Sumedang, Jawa Barat, terjadi saat hujan deras mengguyur sejak Sabtu (3/5/2025) petang hingga Minggu (4/5/2025) dinihari tadi. Akibat pergerakan...