PSGC Ciamis Ciamis saat melawan PS Bangka, pada lanjutan babak 16 besar kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Grup K, di Stadion Galuh Ciamis, Sabtu (06/09/2014) sore.Foto: Eli Suherli/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Gol semata wayang yang dicetak Emile Linkers dari titik pinalti dan sekaligus menghantarkan PSGC Ciamis meraih kemenangan atas PS Bangka, pada lanjutan babak 16 besar kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Grup K, di Stadion Galuh Ciamis, Sabtu (06/09/2014) sore, tampaknya menimbulkan perdebatan.
Pasalnya, Kubu PS Bangka menganggap wasit M. Sholeh, sudah membuat keputusan kontroversi dan sekaligus menguntungkan kubu PSGC. Sebab, mereka menganggap bahwa saat itu bola menyentuh perut pemain PS Bangka dan tidak menyentuh tangan. [Baca: Menang 1-0, PSGC Ciamis Berhasil Patahkan Rekor PS Bangka]
Manajer PS Bangka, Mintra Djaya, menegaskan, rekor tak terkalahkan yang diraih timnya harus terhenti dalam sebuah pertandingan yang ‘menyakitkan’. Menurut dia, kalah atau menang dalam sebuah pertandingan sepakbola memang sebuah hal yang wajar, namun bila kalah akibat gol pinalti yang dinilai kontroversi itu sangat menyakitkan.
“Pemain kami yang dianggap wasit handsball di kotak pinalti sempat saya tanya, apa benar tangan kamu menyentuh bola? Dia menjawab, Demiallah Pak, bola menyentuh perut saya dan tidak menyentuh tangan. Pemain itu sampai berani menyebut nama Tuhan karena dia tidak merasa melakukan handsball,” kata Mintra, saat menggelar konferensi pers, usai pertandingan.
Pertanyaan itu dilontarkan kepada pamiannya, lanjut Mintra, karena dirinya bersama tim pelatih melihat bahwa saat terjadi kemelut di depan gawang PS Bangka memang tidak tampak terjadi handsball. “Kebetulan pada laga ini disiarkan langsung oleh sebuah TV swasta Nasional. Kami mempersilahkan publik sepabola Indonesia menilai sendiri apakah pantas wasit memberikan hadiah pinalti untuk PSGC,” katanya.
Meski PS Bangka merasa dirugikan oleh keputusan wasit, kata Mintra, pihaknya tidak akan memperpanjang persoalan tersebut. Dia mengatakan, pihaknya akan menerima kekalahan ini dengan lapang dada. “Karena keputusan wasit harus kita hormati, meskipun keputusannya menyakitkan,” ujarnya.
Namun demikian, sambung Mintra, sepanjang pertandingan tadi berlangsung menarik. PSGC, kata dia, ternyata sebuah tim yang hebat dengan bermaterikan pemain muda. “Terus terang, sebagai tim promosi dari Divisi I, PSGC bermain luar biasa. Kami pun sempat kaget melihat penampilan tim Ciamis ini,” imbuhnya.
Mintra pun mengaku buta dengan kekuatan tim PSGC. Selain tim promosi, materi pemain PSGC pun banyak yang belum dikenal. “Kami hanya mengenal Moris Power dan Emile Linkers. Karena kedua pemain asing itu sudah cukup dikenal di kancah liga nasional,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Assisten Manajer PSGC Ciamis, Aep Saepulloh, enggan mengomentari keputusan wasit yang memberi hadiah pinalti untuk PSGC dan kemudian mendapat protes dari kubu PS Bangka.
“Karena keputusan wasit sifatnya mutlak dan harus diterima semua pihak. Namun, kami pun salut dengan jiwa besar manajer PS Bangka yang sudah menerima kekalahan ini,” katanya, saat menggelar konferensi pers. (DSW/R2/HR-Online)