Heni Sumarni, S.St.,MM.,
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Angka kunjungan masyarakat terhadap pos pelayanan terpadu (Posyandu) perlu ditingkatkan. Untuk itu, kesadaran masyarakat harus ditumbuhkan. Terlebih Posyandu juga memiliki peran dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Kasie Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Heni Sumarni, Sst.,MM., Senin (21/9/2014), mengungkapkan bawha sampai bulan Agustus 2014, angka kematian bayi di Kabupaten Ciamis mencapai 115, dan angka kematian ibu sebanyak 115.
Heni menuturkan, rata-rata angka kematian bayi karena gangguan nafas saat lahir, secara spontan (aspiksia). Dan Angka kematian ibu yang dominan hipertensi dalam kehamilan dan pendarahan.
”Disinilah agar ada peranan masyarakat juga dalam mendukung terlaksananya Posyandu di daerahnya masing-masing. Karena ini penting untuk menurunkan angka kematian bayi dan ibu,” ujarnya.
Tanpa keikutsertaan mereka, jelas Heni, maka program ini tidak akan dapat berjalan dengan baik. Menurut dia, yang akan merasakan peran serta atau keuntungan dari program tersebut adalah masyarakat itu sendiri.
”Dengan keaktifan mereka untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di Posyandu, dapat mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan pada balita,” tuturnya.
Terkait upaya akselerasi angka penurunan ibu dan bayi, sesuai dengan kebijakan Provinsi, dimana Posyandu tidak hanya untuk kegiatan penimbangan, Imunisasi dan pelayanan KB, akan tetapi, Posyandu didorong untuk menjadi Posyandu Model yang kegiatannya multi sektor.
“Jadi, Posyandu sekarang merupakan wahana untuk mendapatkan informasi dari berbagai sektor. Bukan hanya untuk pertimbangan, pelayanan KB dan imunisasi saja, tapi juga bisa melayani PAUD terintegrasi, tracfiking, pertanian, dan peternakan. Jadi yang datang ke Posyandu bukan hanya balita dan ibu, tapi remaja ibu, dan Lansia juga bisa,” katanya
Di Kabupaten Ciamis, tingkat kesadaran partisipasi masyarakat yang datang ke Posyandu pada tahun sekarang masih belum mencapai target yang diinginkan. Yaitu baru mencapai 82,9 persen.
”Memang itu masih di bawah target kita. Target kita untuk meningkatkan partisipasi kesadaran 85 persen. Semoga saja kedepan kesadaran masyarakat meningkat,” ucapnya.
Kader posyandu dari Dusun Baregbeg, Lia, mengatakan, pentingnya kepesertaan ibu sebagai peserta posyandu untuk memeriksakan kesehatan anaknya. Dengan keaktifan masyarakat untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu, dapat mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan pada balita. (DSW/Koran-HR)