Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita CiamisInsiden "Sepakbola Gajah", Manajer PSGC Ciamis: Sepakbola Indonesia Tercoreng

Insiden “Sepakbola Gajah”, Manajer PSGC Ciamis: Sepakbola Indonesia Tercoreng

Ciamis, (harapanrakyat.com),- Menanggapi skor akhir laga pamungkas Grup N babak 8 besar Divisi Utama 2014  antara PSS Sleman dan PSIS Semarang di Stadion Sasana Krida,Berbah, Sleman yang berakahir kontroversial, Manager PSGC Ciamis H. Herdiat saat ditemui di Stadion Galuh Ciamis, Senin (27/10/2014), mengatakan, bila saja insiden 5 gol bunuh diri terindikiasi hasil rekayasa pengaturan skor, sudah pasti hal itu terbilang keterlaluan, dimana dunia sepak bola Indonesia tercoreng.

“Tentunya hal ini menyakitkan dan mencoreng tak hanya masyarakat insan sepak bola saja, namun juga seluruh rakyat Indonesia. Hingga demikian nama Indonesia-pun tercoreng di dunia  sepak bola Internasional,” katanya. [Baca berita terkait: PSIS dan PSS Terancam Sanksi, PSGC Ciamis Berpeluang Lolos ke Semifinal]

Menurut Herdiat, dengan insiden ini tentunya pihak PSSI maupun Komdis sudah sewajibnya untuk mengusut tuntas dan memberikan informasi kebenaran secara terbuka terhadap publik. Dan bila saja insiden 5 gol bunuh diri itu terbukti ditemukan tim investiagasi PSSI hasil  rekayasa, hendaknya PSSI ataupun Komdis memberikan sangsi sesuai dengan regulasi aturan yang berlaku.

“Bila PSSI maupun Komdis tak mengusut tuntas dan memberikan sangsi menurut regulasi aturan yang ada, serta tidak memberikan informasi kebenaran terhadap publik, persepakbolaan Indonesia tak akan berkembang bahkan sebaliknya dan akan menjadi bahan olok-olok negara lain,” tegas Herdiat.

Sementara itu, Pelatih Kepala PSCS Cilacap, Gatot Barnowo, saat dihubungi melalui selulernya, mengaku sangat menyayangkan sekali insiden “sepak bola gajah” yang dipermainkan kedua kesebelasan tersebut. Menurut dia itu merupakan pertandingan yang tidak wajar.

“Insiden ini mencederai sepak bola Indonesia yang tidak hanya saja dipertontonkan oleh kedua tim yang bertanding, namun juga terindikasi dilakukan pula oleh oknum PSSI sendiri dan hal ini harus ditidak tegas,” jelas Gatot Barnowo.

Menurut dia, indikasi kecurangan oknum PSSI sendiri terlihat dan dirasakan sejak di babak 16 besar, dimana pihaknya telah mendengar santer tim-tim yang akan lolos ke babak 8 besar, dimana tim-tim yang akan lolos ke 8 besar dan ke ISL itu merupakan tim yang berfinansial kuat.

“Dengan adanya hal ini, divisi utama kali ini tidak berkualitas dibanding tahun sebelumnya. Bahkan merugikan seluruh tim. Tidak menutup kemungkinan dengan insiden ini pengurus sepak bola di Indonesia akan mundur. Kita semua saat ini diam namun diamnya ini bisa “meledak” pada akhirnya,” tegas Gatot Barnowo.

Gatot Barnowo menegaskan, Komdis PSSI yang diketuai Hinca Panjaitan itu sendiri tidak berjalan maksimal. Dan ketika mengambil keputusan ataupun memberikan sangsi selalu sepihak tidak dengan data dan bukti yang akurat hingga segala keputusanya tidak akurat.

“Buktinya saja kenapa wasit yang sudah dilaporkan dan selalu berbuat masalah masih terus dipakai  menjadi wasit. Kemudian lagi kita lihat insiden Persis Solo semestinya pihak Komdis menurunkan tim ispeksi langsung ke lapangan tidak hanya sebatas menunggu laporan dari inpektur pertandingan dan PP saja,” ujar Gatot Barnowo.

Pastinya, lanjut Gatot Barnowo, pihaknya akan menunggu segala hal keputusan dan sanksi dari PSSI atupun Komdis. “Kita akan “wait and see” ,kita akan menunggu dan diam. Namun PSSI hendaknya jangan diam, diamnya kami bisa “meledak”suatau saat,”tegas Gatot Barnowo. (es/R4/HR-Online)

Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Buruh di Kota Banjar Desak Perusahaan Terapkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

harapanrakyat.com,- Buruh di Kota Banjar, Jawa Barat, mendesak pengusaha untuk menerapkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2023 tentang Ketenagakerjaan. Pengusaha juga harus menerapkan jaminan kehilangan...
Aksi May Day

Aksi May Day di Garut Menyedihkan, Buruh Korban PHK Perusahaan Pailit Belum Terima Upah Terakhir

harapanrakyat.com,- Ratusan buruh korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) PT Danbi Internasional di Garut, Jawa Barat, menggelar aksi May Day atau hari buruh internasional, Kamis...
Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan sangat terkenal. Batik Hokokai ini memiliki sejarah di baliknya. Kini batik tersebut menjadi salah satu warisan budaya yang sangat penting. Sebagai...
Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa, Polres Kota Banjar Inisiasi Kegiatan Sosial hingga Jalan Santai

Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa, Polres Kota Banjar Inisiasi Kegiatan Sosial hingga Jalan Santai

harapanrakyat.com,- Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Kota Banjar, Jawa Barat, kali ini berbeda. Biasanya peringatan ini identik dengan aksi unjuk rasa,...
Gerobak PKL di Langensari Kota Banjar Ludes Terbakar, Diduga Akibat Selang Kompor Gas Bocor

Gerobak PKL di Langensari Kota Banjar Ludes Terbakar, Diduga Akibat Selang Kompor Gas Bocor

harapanrakyat.com,- Sebuah gerobak milik pedagang kaki lima di samping Puskesmas Langensari 2, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, ludes terbakar. Peristiwa itu pun membuat...
People Nearby Telegram Hilang, Ini Alasannya

People Nearby Telegram Hilang, Ini Alasannya

People Nearby Telegram hilang atau telah dihapus oleh pihak aplikasi sendiri untuk meningkatkan moderasi konten. Selain itu, juga untuk melindungi privasi pengguna serta mencegah...