Sebuah perahu nelayan terparkir di muara sungai Bojongsalawe yang mengalami kekeringan. Akibat terjadi pendangkalan, nelayan setempat kerap kesulitan melaut apabila air laut surut. Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Parigi, (harapanrakyat.com),-
Dangkalnya muara sungai yang menghubungkan aliran air sungai menuju laut Bojongsalawe yang berada di Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, kini dikeluhkan oleh sejumlah nelayan setempat. Sebab, akibat dangkalnya muara, membuat perahu nelayan sulit melaju apabila khendak pergi melaut.
Nelayan Bojongsalawe, Kardin, kepada HR, Selasa (07/10/2014), mengatakan, dangkalnya muara sungai Bojongsalawe sudah berlangsung lama atau sejak abrasi tahun 2004. Dangkalnya muara Bojongsalawe ini diakibatkan dari terjadinya sedimentasi tanah yang terbawa oleh air dari tiga anak sungai, yakni Sungai Cikiray, Sungai Cijulang dan Sungai Cijalu.
“Akibat penumpakan tanah di muara yang terbawa oleh air dari tiga sungai inilah membuat sedimentasi terus bertambah hingga saat ini,” ujarnya.
Meski dangkalnya muara Bojongsalawe sudah berlangsung lama, lanjut Kardin, namun belum ada penanganan dari pihak pemerintah untuk dilakukan pengerukan. “ Saya juga aneh, kenapa pihak pemerintah seolah menutup mata terhadap kondisi tersebut. Padahal, dangkalnya sungai ini sudah berlangsung lama,” ujarnya.
Kardin mengatakan, akibat dangkalnya muara Bojongsalawe, kerap merugikan para nelayan. Sebab, apabila air laut surut dan tidak mengalirkan air ke muara, membuat nelayan kesulitan untuk melajukan perahunya. Akibatnya, nelayan harus menunggu air laut pasang jika ingin pergi melaut.
“Muara Bojongsalawe ini ibarat landasan pacunya perahu nelayan apabila khendak pergi melaut. Kalau air laut surut dan menyebabkan muara dangkal, kami tidak bisa melaut. Karenannya, kami minta pemerintah segera melakukan pengerukan,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Dedi Kurniadi, S.Hut, mengatakan, ada sekitar 700 nelayan di Bojongsalae dan mayoritas dari nelayan tersebut tercatat sebagai warga desanya.
Dedi pun membenarkan akibat dangkalnya muara Bojongsalawe mempengaruhi aktivitas nelayan setempat. Dia pun berharap pemerintah mengambil langkah untuk melakukan pengerukan muara Bojongsalawe. (Ntang/R2/HR-Online)