Foto: Ilustrasi
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Penyediaan informasi untuk rencana pembangunan dilaksanakan melalui penyusunan profil desa/kelurahan yang dilakukan setiap tahun. Dalam rangka penyediaan informasi perencanaan pembangunan secara akurat, objektif, serta dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan informasi dan data yang relevan sesuai dengan kondisi reall di lapangan.
Menurut Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik (PMPDKBPol) Kota Banjar, Wawan Gunawan, SP., M.Si., mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi, penyusunan tersebut dinilai kurang optimal. Karena, masih terdapat permasalahan yang dihadapi oleh sebagian aparat desa/kelurahan.
Profil desa/kelurahan memiliki arti sangat besar dalam rangka mendukung kelancaran pembangunan. Profil tersebut meliputi gambaran menyeluruh tentang karakter desa/kelurahan, seperti Data Dasar Keluarga (DDK), potensi SDA dan SD, kelembagaan, sarana dan prasarana, serta kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa/kelurahaan.
Namun, setiap desa dan kelurahan belum 100 persen melakukan pengentrian DDK, kecuali Kelurahan Purwaharja. Tapi, data tersebut belum diperbaharui ke tahun 2014, sehingga ada selisih jumlah penduduk.
Wawan menyebutkan, manfaat DDK yaitu untuk mengevaluasi keberadaan penduduk. Tetapi dalam hal ini desa maupun kelurahan ternyata hanya mengentri data kepala keluarga, tanpa mengisi anggota keluarga.
“Diperoleh hasil evaluasi kami, potensi dan tingkat perkembangan pada tahun 2013, yang melakukan pengentrian hanya Desa Balokang, Kelurahan Mekarsari, Desa Waringinsari, dan yang hampir lengkap itu Desa Rejasari. Sedangkan yang lainnya baru mencoba,” kata Wawan.
Sementara yang tidak melakukan pengentrian data, bahkan belum mencobanya yaitu Desa Neglasari, Raharja, Sukamukti, Desa Karyamukti, Kelurahan Muktisari dan Bojongkantong.
Kemudian, di tahun 2014 ini, yang melakukan entri data hanya Desa Balokang, Kelurahan Mekarsari, Desa Raharja, Binangun dan Kelurahan Bojongkantong. Sedangkan, Kelurahan Banjar, Desa Batulawang, Karyamukti, Kelurahan Hegarsari, Muktisari, Desa Rejasari, Langensari dan Desa Waringinsari, tahun ini tidak melakukan entri data.
“Untuk menyikapi permasalahan itu, agar profil desa maupun kelurahan bisa cepat selesai sesuai waktu yang ditentukan, maka kami melakukan inovasi, yaitu menjalin kemitraan dengan pihak ketiga,” tuturnya.
Pola kemitraan tersebut dilakukan dengan pihak SMK Negeri 1 Banjar. Nantinya, dari pihak sekolah itu akan turun ke setiap desa/kelurahan di Kota Banjar, guna memberikan pendampingan dan membantu dalam pengentrian data. (Nanang S/Koran-HR)