Sampah tampak berserakan di sebuah lahan kebun di Jl. Pengairan, Kel/Kec. Pataruman, Kota Banjar. Photo: Eva Latifah/HR.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Bidang Kebersihan Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang (DCKTLH) Kota Banjar, berjanji pihaknya akan membantu armada untuk penarikan sampah yang berceceran di salah satu lahan kebun di bilangan Jl. Pengairan, Kel/Kec. Pataruman, Kota Banjar.
Hal itu dikatakan Kabid. Kebersihan, Asno Sutarno, SP., MP., kepada HR, Senin (13/10/2014), terkait dengan adanya aksi buang sampah sembarangan ke sebuah lahan kebun di daerah tersebut, seperti diberitakan HR beberapa waktu lalu.
Menurut Asno, dirinya sudah menghubungi Ketua RW setempat, dan mengintruksikan agar secepatnya menggerakan warganya untuk membersihka sampah-sampah yang berserakan di lokasi tersebut.
Berdasarkan pengakuan dari Ketua RW setempat, kata Asno, warga di lingkungan itu tidak pernah membuang sampah ke kebun, tapi langsung diangkut oleh petugas motor roda sampah. Dengan demikian, maka ada kemungkinan sampah yang dibuang ke lahan kebun itu dilakukan oleh warga dari luar.
“Saya pun sudah meminta kepada Ketua RW setempat agar lebih meningkatkan lagi pengawasan di lingkungannya, sehingga bisa diketahui warga mana yang buang sampah sembarangan ke lahan kebun itu. Dan, harus bisa menjaga agar tidak ada lagi yang buang sampah sembarangan,” tuturnya.
Selain itu, Asno juga mengatakan, bahwa masalah penanganan sampah tidak cukup dibahas di balik meja saja, tetapi harus ada action di lapangan. Artinya, semua elemen masyarakat serta para stakeholder sudah saatnya peduli akan kebersihan kotanya.
Dalam hal penanggulangan persampahan, Kota Banjar harus bercermin ke Surabaya, dimana daerah tersebut sebelumnya merupakan kota yang memiliki suhu udara panas, dan kotor oleh sampah.
Namun sekarang, karena semua elemen masyarakat dan stakeholdernya bisa sinergi dalam hal menjaga kebersihan, sehingga Surabaya mampu menjadi kota yang hijau, bersih dan berbunga.
“Di sana sudah tidak ada lagi warganya yang buang sampah ke kali, tapi kalau di Banjar itu masih ada. Tapi kami yakin, Banjar pun bisa seperti Surabaya, terlebih wilayah Kota Banjar ini kecil. Namun, kita kembalikan lagi ke masyarakat juga. Artinya, menjaga kebersihan itu jangan mengandalkan petugas sampah,” ujarnya.
Asno menambahkan, selama ini kepala daerah sudah begitu memperhatikan terhadap pengelolaan sampah di Kota Banjar. Bahkan, atas arahan dari walikota bahwa honor pasapon dan petugas pengelola sampah diusulkan supaya bisa UMK (Upah Minimum Kota).
“Yang terpenting adalah, mari kita wujudkan Kota Banjar ini menjadi kota bersih, hijau dan sehat, dengan cara mengelola sampah yang berwawasan lingkungan. Kami tidak bosan-bosan menghimbau kepada masyarakat supaya jangan buang sampah sembarangan, karena kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab semua warga Kota Banjar,” pungkasnya. (Eva/Koran-HR)