PSGC Ciamis saat melawan Persiwa Wamena, pada lanjutan babak 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia Grup N, di Stadion Galuh Ciamis, Sabtu (04/10/2014) sore. Foto: Eli Suherli/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Meski tidak diperkuat empat pemain pilar menyusul sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI, PSGC Ciamis tampaknya masih bisa menunjukan keperkasaannya dengan menumbangkan klub eks peserta ISL, Persiwa Wamena dengan skor 2-0, pada lanjutan babak 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia Grup N, di Stadion Galuh Ciamis, Sabtu (04/10/2014) sore.
Di awal babak pertama, skuad Laskar Galuh langsung memperagakan permainan menyerang dengan mengandalkan Arif Budiman dan Rossian yang beroperasi di sektor depan.
Dimenit ke 15, PSGC sudah mendapat peluang emas. Saat itu Rosian mendapatkan umpan manis dari Arif Budiman. Namun sayang, tendangan Rosian masih bisa ditepis oleh penjaga gawang Persiwa Wamena, Dedy Jaya Siregar.
Menit ke 17, akhirnya pemain putra daerah Ciamis, Arif Budiman, berhasil mencetak gol. Gol pertama PSGC tercipta setelah memanfaatkan bola muntah tendangan bebas dari luar kotak penalti yang dieksekusi Rossian. Skor pun berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan PSGC Ciamis.
Unggul 1-0, membuat pemain Persiwa termotivasi untuk menyamakan gol. Di menit ke 20, Fransiskus Mumpo sempat membahayakan gawang PSGC. Namun, dengan sigap kiper PSGC Irpan bisa membaca arah bola.
Kedua tim di akhir babak pertama terlihat bermain saling serang. Namun, sampai babak pertama berakhir, tidak merubah keadaan dan skor pun masih tetap 1-0 untuk keunggulan PSGC Ciamis.
Memasuki babak kedua, permainan kedua tim terlihat semakin keras. Akibatknya, striker PSGC Rossian terpaksa tidak bisa melanjutkan pertandingan akibat cedera setelah berbenturan dengan Pemain Persiwa.
Menit ke 69, Pemain Persiwa, Sengbah Kennedy, sempat membahayakan gawang PSGC Ciamis lewat tendangannya. Namun, lagi-lagi Irpan bermain gemilang dengan berhasil mementahkan tendangan Sengbah.
Memasuki menit ke 77, kembali keberuntungan pun berpihak kepada Laskar Galuh. Saat itu Arif Budiman dijatuhkan di kotak penalti. Wasit pun kemudian menunjuk titik putih. Eksekusi dari titik putih pun akhirnya bisa diselesaikan pemain asal Liberia Moris Power Bayour. Skor pun berubah menjadi 2-0 untuk PSGC.
Skor 2-0 untuk keunggulan PSGC Ciamis tidak berubah sampai pluit babak kedua dibunyikan.
Untuk diketahui, saat PSGC bermain tandang melawan Persis Solo, di Stadion Manahan Solo, Rabu (10/09/2014) lalu, yang berakhir dengan skor 5-2 untuk kemenangan Persis, terjadi beberapa kali kericuhan di lapangan. Kericuhan terjadi menyusul protes pemain PSGC terhadap wasit yang memimpin jalannya pertandingan. [Berita Terkait Baca: Laga Diwarnai Kericuhan, PSGC Ciamis Kalah Telak 5-2 di Solo]
Seperti yang dilansir beberapa media online nasional, saat terjadi hujan protes dari pemain PSGC menyusul wasit Restu Slamet memberikan hadiah pinalti kepada Persis Solo karena dianggap terjadi handball di kotak pinalti PSGC, dikabarkan wasit Restu Slamet jatuh tersungkur.
Wasit Restu Slamet kemudian memberikan kartu merah kepada Emilie Linkers. Linkers dituding mendorong Restu Slamet hingga jatuh tersungkur ketika terjadi hujan protes dari pemain PSGC. Namun, Komdis PSSI tidak hanya menghukum Linkers, tetapi 3 pemain PSGC lainnya, yakni Altobeli, M. Arozi dan Eko pun sama mendapat sanksi larangan bermain satu tahun, seperti halnya yang dijatuhkan kepada Linkers.
Namun, saat terjadi insiden tersebut di lapangan,M. Arozi, Altobeli dan Eko tidak mendapat kartu kuning ataupun kartu merah dari wasit. Tetapi, hukumannya sama dengan Linkers yang mendapat kartu merah. (DSW/R2/HR-Online)