Sepanjang ruas jalan atau diatas Tembok Penahan Tebing (TPT) yang baru saja rampung dari pengerjaan sudah mengalami keretakan. Photo : Eji Darsono/ HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Pengerjaan Tembok Penahan Tebing (TPT) di ruas jalan Buniseuri-Cipaku, tepatnya di Blok Cigorowong, Desa Pusakasari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis disoal warga. Gara-garanya, meski baru saja rampung dikerjakan bagian atas TPT sudah mengalami keretakan. Warga khawatir bila tidak secepatnya diperbaiki keretakan itu akan meluas.
Agus, warga Dusun Lengkong, Selasa (18/11/2014), mengatakan, bagian atas TPT yang baru saja rampung dari pengerjaan itu kondisinya mengkhawatirkan. “Bagian itu retak dan terlihat mau ambalas. Bila tidak secepatnya diperbaiki, tidak menutup kemungkinan TPT tidak kuat menahan beban dan ambruk,” kata Agus.
Diakui Agus, tanah di lokasi tersebut sangat labil, sehingga diguyur hujan kemungkinan besar bisa amblas, terlebih TPT itu menggunakan tanah galian.
Asep Dani, tokoh masyarakat Desa Pusakasari, Selasa (18/11/2014), melalui telepon selulernya, mengatakan, anggaran pembangunan TPT bersumber dari APBD Kabupaten tahun 2014. Pengerjaan TPT dilakukan oleh pihak rekanan.
Dia juga membenarkan, keadaan ruas jalan di sepanjang TPT sangat memprihatinkan. Menurutnya, agar tidak merambah ke bagian lain, pembangunan TPT semestinya dibuat menjadi dua tangga atau terassering yang menggunakan kerangka cor beton.
Lebih jauh, Asep menambahkan, amblas dan retak-retaknya bagian ruas jalan karena menggunakan tanah galian serta kontruksi tanahnya labil. Ditambah lagi penahannya tidak cukup kuat. Dia berharap Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk segera memperbaikinya.
Sementar itu, sumber HR yang enggan disebutkan namanya mengatakan, keretakan yang terjadi pada bagian atas TPT itu diduga kuat akibat pengerjaan yang asal-asalan. (dji/Koran-HR)