Peta kawasan lahan Start Trust di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran yang akan dibangun kawasan wisata, bisnis dan proferti dengan nama Pangandaran Square. Foto: Istimewa/my.pangandaran.com
Parigi, (harapanrakyat.com),-
Badan Pertanahan Nasional (BPN), menghimbau kepadapihak PT. Pancajaya Makmur sebagai pengelola Pangandaran Square, untuk segera memulai melakukan pekerjaan di lapangan. Pasalnya, pihak BPN sudah menganggap tidak ada permasalahan dengan status tanah HGB di eks pengelolaan PT Star Trust.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pangandaran Square yang rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 196 hektar yang sebelumnya dikelola oleh PT. Star Trust, di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, memiliki konsep kawasan kota mandiri. Kawasan itu dibangun bertujuan untuk menggeliatkan dan menunjang aktivitas bisnis dan rekreasi di sekitaran objek wisata pantai Pangandaran.
Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Pangandaran, Drs. Undang Sohbarudin, mengatakan, terkait akan dibangunnya Pangandaran Square, pemerintah sudah memfasilitasi dengan pihak BPN mengenai legalitas surat-surat tanah eks HGB lahan Star Trust, yang rencananya akan dibangun oleh PT. Pancajaya Makmur untuk sarana kepariwisataan. (Baca juga: Inilah Fasilitas yang Akan Dibangun di Kawasan Pangandaran Square)
“Kami sudah komunikasi dengan pihak BPN, dan ternyata pihak BPN menyarankan silahkan pengelola action dulu di lapangan.Menurut BPN, masalah legalitas siap diproses,”kata Undang, Selasa (18/11/2014).
Sementara itu, Direktur PT. Pancajaya Makmur, Alief Joko, mengatakan, pihaknya memang ingin segera merealisasikan rencana yang ada di perusahaannya.Namun, legitimasi di daerah tak kalah penting. (Baca juga: Investor Pangandaran Square Sudah Lengkapi 32 Syarat Perijinan)
“Saya harus mengikuti prosedur aturan Pemerintah Kabupaten Pangandaran.Dari luas lahan 196 hektare, yang akan dibangun meliputi 30 persen untuk bangunan, 70 persen untuk penghijauan, area parkir, serta fasilitas umum,”tuturnya. (Baca juga: Pembangunan Pangandaran Square Terkandala Status Tanah Bermasalah)
Alief juga menyebutkan, bahwa perusahaannya tidak berorientasi pada keuntungan saja. Namun tujuan utamanya ingin ikut serta membantu pembangunan pariwisata di Pangandaran. “Untuk sementara keuntungan adalah nomer dua,”pungkasnya. (Mad/Koran-HR)