Ratusan masyarakat Desa Batulawang, menari mengelilingi empat ronggeng yang berada ditengahnya, dalam acara Sedekah Bumi. Photo: Hermanto/HR.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Ratusan warga Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu malam tadi (12/11/2014), sekitar jam 21.00 WIB, menggelar Ronggeng Amen. Kegiatan tersebut dalam rangka “Ngaruat” atau Sedekah Bumi.
Acara yang bekerjasama antara Desa Batulawang dengan PTPN VIII Banjar, dan diselenggarakan di lapangan Volly Batulawang. Ratusan masyarakat menari mengelilingi empat ronggeng yang berada ditengahnya. Baik tua maupun muda, tumpak ruah dalam kegiatan budaya tersebut. Tidak hanya itu, warga dari luar Batulawang pun banyak yang datang dan ikut menari, diantaranya dari Pamarican, Cidolog, bahkan Banjarsari.
Asep Nurdin (36), tokoh pemuda setempat, mengatakan, kegiatan Ronggeng dilakukan karena Batulawang merupakan sentra budaya Sunda. Untuk itu, sebagai kaum muda wajib melestarikan kegiatan budaya tradisional.
“Kami sebagai pemuda di sini sudah seharusnya “ngamumule” budaya tradisional Sunda, sehingga budaya tradisional seperti Ronggeng tidak punah dan dapat terus dilestarikan,” ujarnya, kepada HR Online.
Asep juga mengajak kepada seluruh masyarakat, kususnya warga Batulawang, supaya terus menjaga serta melestarikan budaya-budaya tradisional Sunda.
Sementara itu, Kepala Desa Batulawang, Ani Sumarna, mengatakan, kegiatan seperti ini akan terus dilakukannya. Selain menghibur warga Batulawang, kegiatan Ronggeng pun disambut positif oleh masyarakat luar Batulawang.
“Sebagai orang seni, saya merasa senang dan hal ini akan terus saya kembangkan, karena tari Ronggeng merupakan salah satu kegiatan seni budaya asli Sunda yang harus terus dilestarikan,” katanya.
Ani menambahkan, dirinya akan terus menggelar acara kegiatan-kegiatan seni Sunda. Hal itu dilakukan karena minat kaum muda terhadap seni tradisional mulai pudar.
“Kami akan terus menggelar kesenian-kesenian Sunda, supaya para generasi muda kita tidak terkontaminasi budaya barat, sehingga mereka lebih mencintai seni budayanya sendiri,” pungkasnya. (Hermanto/R3/HR-Online)