Foto: Ilustrasi
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sebanyak 5 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan Kota Banjar, yang mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) PIM IV Angkatan III Pola Baru TA 2014 tingkat Provinsi Jawa Barat, pada hari Jumat (14/11/2014), dinyatakan lulus.
Diklat yang berlangsung selama kurang lebih 3 bulan itu diikuti sebanyak 30 peserta dari lima kabupaten/kota di Jawa Barat. PNS dari Kota Banjar sendiri memperoleh prestasi membanggakan sebagai peserta terbaik dan memperoleh peringkat 4, yakni diraih oleh pejabat golongan III/c di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Neneng Widya Astuti, S.Sos., M.Si, yang menjabat sebagai Kasi. Bina Usaha Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Banjar, Supratman, didampingi Kasub. Diklat Struktural BKPPD, Sarju, SIP., kepada HR, Senin (17/11/2014).
“Terpilihnya PNS Banjar jadi 5 besar peserta terbaik merupakan capaian prestasi dan kedisiplinan. Sedangkan penilaian itu adalah hasil akumulasi penilaian yang diberikan para pemateri Diklatpim bersama panitia pelaksana,” katanya.
Menurut Supratman, diklat tersebut merupakan proses penting guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Pemerintah Kota Banjar. Diklat PIM IV dilaksanakan melalui pola baru, yaitu untuk dapat menciptakan pemimpin perubahan yang mampu melakukan perubahan, terutama pada OPD masing-masing mereka bekerja, di bawah mentor atasannya sendiri.
“Artinya, saya melihat diklat PIM sekarang lebih sedikit teori dari praktek, dan lebih ditekankan pada pembentukan karakter kepemimpinan, serta bagaimana kemampuannya menyelesaikan dan menerapkan proyek perubahan di organisasinya, tentu sesuai tugas kewenangannya,” tutur Supratman.
Selain itu, dengan pola tersebut, peserta diklat lebih banyak melaksanakan kegiatan di luar kelas daripada di dalam kelas. Dimana para peserta dituntut memiliki kreativitas dan inovasi yang dapat diterapkan, supaya kedepan pekerjaannya bisa lebih baik.
Pada diklat itu, kata Supratman, Neneng menyampaikan sebuah inovasi atau mengangkat karya tulis mengenai pengembangan UKM/IKM melalui website. Hal itu dilakukan atas pemikiran perubahannya dalam menggali dan meningkatkan kinerja. Fungsinya untuk mengotimalkan pelaksanaan program pemberdayaan dan pembinaan UKM/IKM di Kota Banjar.
Supratman sendiri secara khusus mendorong untuk terus mengembangkan diri, dan mengaplikasikan pengetahuan serta keahlian yang telah diperolehnya, termasuk menjalankan kelanjutan proyek perubahan agar bisa dikembangkan dan dimanfaatkan masyarakat, demi kesejahteraannya.
“Keberhasilan dan kelulusan yang raih PNS Banjar sungguh merupakan asset yang berharga, bukan saja bagi peserta semata, namun juga bagi Pemerintah Kota Banjar,” pungkasnya. (Nanang S/Koran-HR)