Ketua TP PKK Kabupaten Pangandaran, Hj. Neneng Heni Naffandy, saat berkumpul bersama budayawan, nelayan dan warga di acara hajat laut, di pantai Pangandaran, Jum’at (07/11/2014). Foto: Entang Saeful Rachman/HR.
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Setiap perempuan yang menghadiri pesta hajat laut di Pangandaran, Jawa Barat, baik dari kalangan pegawai, keluarga nelayan ataupun pelajar, diharuskan mengenakan kebaya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pangandara, Hj. Neneng Heny Naffandy, Jum’at (7/11/2014), mengatakan, hajat laut yang digelar di Pantai Barat Pangandaran merupakan tradisi masyarakat yang sudah dilakukan secara turun-temurun.
Heny menuturkan, fenomena hajat laut selalu menjadi daya tarik tersendiri baik bagi warga Pangandaran ataupun para wisatawan. “Khusus untuk ibu-ibu di lingkungan Setda Pangandaran, para istri nelayan dan pelajar wanita mesti mengunakan pakian kebaya iteung. Sebab ini merupakan chiri khas adat sunda,” katanya.
Lebih jauh Heny mengungkapkan, momen hajat laut ini mesti dilestarikan dan dijaga keasliannya, meskipun jaman dan teknologi sudah maju. Dari informasi yang berhasil dihimpun, tradisi larung saji merupakan salah satu bentuk kesyukuran para nelayan kepada yang maha kuasa atas segala rijki yang dilimpahkan.
Sedangkan tabur bunga, merupakan penghormatan kepada para nelayan yang telah gugur di lautan dan sekaligus mendoakan mereka agar amal ibadah serta ditempatkan di sisi-Nya. (Ntang/R4/HR-Online)