Prestasi PORDA Jeblok, Anggaran KONI Ciamis Dipersoalkan

Aktifis LSM Trust Institute Ciamis, Dafid Firdaus

Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Prestasi memalukan yang ditorehkan kontingen Kabupaten Ciamis pada Pekan Olahraga Daerah (PORDA) Jabar di Bekasi, beberapa waktu lalu, dengan menjadi peringkat juru kunci pada perolehan medali, dinilai sebagai pukulan telak terhadap pengurus KONI Kabupaten Ciamis yang membawahi cabor-cabor.

Menurut Aktifis LSM Trust Institute Ciamis, Dafid Firdaus, prestasi kontingen Ciamis yang merosot di ajang PORDA, patut diduga akibat adanya penyalahgunaan anggaran yang dilakukan pengurus KONI Ciamis.

Sebab, kata Dafid, jika penggunaan anggaran dikelola secara benar, seharusnya atlet yang berjuang di PORDA bisa menorehkan prestasi. Karena, anggaran yang diberikan kepada KONI dari APBD Ciamis untuk pembinaan atlet dan biaya PORDA besarannya cukup fantastis.

“Jika dihitung untuk satu atlet dirata-ratakan uang saku Rp 2 juta saja, tidak akan menghabiskan biaya hingga Rp 4 milyar. Namun, dengan anggaran yang cukup besar itu, kenapa prestasinya anjlok,” ujarnya, kepada HR, pekan lalu.

Dafid menduga, anggaran KONI dalam perubahan tahun 2013 sebesar Rp 1,5 milyar dan anggaran murni tahun 2014 sebesar Rp 2,5 milyar tidak digunakan sepenuhnya untuk pembinaan atlet, tetapi diduga diselewengkan oleh oknum di kepengurusan KONI.

“Kami menduga akibat adanya penyalahgunaan anggaran ini yang menjadi hambatan finansial bagi kontingen PORDA Ciamis selama berlaga di Bekasi. Dari kalkulasi kami, diduga anggaran yang dihabiskan selama PORDA berlangsung, tidak menghabiskan anggaran hingga Rp 2 milyar,” katanya.

Dafid menegaskan, apabila sudah tidak ingin memajukan dan konsen dalam pembinaan olahraga, sebaiknya seluruh pengurus KONI mundur dari jabatannya. “Namun, tanpa lepas dari tanggung jawab yang telah diperbuat,” tegasnya.

Dafid pun mengaku heran ketika mendengar atlet asal Ciamis tidak diberi fasilitas maksimal selama gelaran PORDA. Padahal, pihaknya mencatat selama empat tahun terakhir ini, KONI Ciamis sudah menghabiskan anggaran hingga Rp 12 milyar untuk pembinaan atlet. (es/Koran-HR)