Meski kebanjiran, warga masih bertahan di rumah untuk menjaga barang-barang berharga. Photo : Entang SR/ HR
Padaherang, (harapanrakyat.com),-
Sedikitnya 600 kepala keluarga (KK) di Dusun Pasar dan Cihideung, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran masih terjebak banjir akibat tanggul Sungai Ciseel jebol. Bahkan hingga siang, air yang masuk ke pemukiman warga semakin meninggi.
Ari Sugara, perangkat Desa Ciganjeung, Selasa (23/12/2014), mengatakan, sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, setelah air luapan dari Sungai Ciseel tidak kujung surut.
“Bahkan di beberapa titik, ketinggian air mencapai tiga meter,” kata Ari.
Sementara itu, Karwan, warga lainnya menyebutkan, sepanjang tiga hari ini air yang membanjiri kawasan Desa Ciganjeng semakin parah. Menurut dia sebagian warga masih bertahan di lokasi karena khawatir barang-barang berharga yang berada di rumah dijarah orang.
“Anak dan istri sudah mengungsi. Saya terpaksa bertahan disini untuk menjaga barang-barang yang ada di rumah,” katanya.
Suryati, warga Dusun Pasar, berharap, Pemerintah Kabupaten Pangandaran menyediakan dapur umum, obat-obatan dan air bersih untuk keperluan warga yang dilanda banjir. Selama air belum surut, kata dia, dirinya dan warga lain kesulitan memasak. Selain itu, air sumur sudah terkontaminasi oleh air banjir. Menurut dia, banyak warga yang masih bertahan terserang penyakit gatal-gatal, terutama anak-anak.
Di tempat terpisah, Kepala Dusun Cihideung, Santori, mengatakan, paska tanggul Sungai Ciseel Jebol, debit air yang menggenangi wilayah tersebut semakin hari semakin bertambah tinggi. Untuk mengantisipasi kekhawatiran, warga bergotong royong memperbaiki tanggul dengan karung berisi pasir. (Ntang/Koran-HR)