Penyimpanan barang-barang rongsokan yang berada di tanah bengkok desa terlihat kumuh dan kotor. Photo : Eji Darsono/ HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Tempat penyimpanan barang bekas (rongsok) yang berada di tanah bengkok Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis disoal warga. Menurut warga tempat penyimpanan rongsok itu membuat daerah tersebut terlihat kumuh.
Warga yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (13/12/214, berharap Pemerintah Desa Ciakar melakukan pembenahan, agar lingkungan tidak terlihat kumuh. Menurut dia lokasi yang saat ini menjadi tempat penyimpanan rongsok merupakan areal sawah.
“Dulu lahan ini sawah. Karena kurang produktif, sawah itu beralihfungsi. Dan agar para penggarap atau penyewa tetap mendapat penghasilan, mereka membangun warung, toko dan salah satunya gudang rongsokan tersebut. Padahal, dari segi tata guna, lokasi lokasi tersebut sebaiknya bukan di daerah pesawahan,” katanya.
Kamil, pemilik rongsok, menjelaskan, gudang penyimpanan barang rongsokan tersebut berada di tanah bengkok desa yang dia sewa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dia juga tidak menyangkal, akhir-akhir ini banyak warga mengeluhkan masalah kekumuhan yang terjadi di tempat tersebut.
Menurut Kamil, suasana kumuh itu bukan hanya disebabkan karena penempatan barang rongsok saja, melainkan karena banyak lahan yang dibiarkan kosong. Dengan begitu, rongsok miliknya jadi terlihat lebih menonjol.
Untuk menghindari kesan kumuh dan kotor, Kamil mengusulkan agar Pemerintah Desa setempat membangun kawasan ruko dan kemudian disewakan. Menurutnya hal itu merupakan solusi yang paling tepat.
Kepala Desa Ciakar, Sulaeman Nurdjamal, Sabtu (13/12/2014), ketika dihubungi melalui telepon selulernya, mengatakan, sudah merencanakan pembangunan kios-kios untuk para pedagang di kawasan itu.
Hanya saja, kata Sulaeman, pihaknya masih harus memikirkan sumber dana untuk pembangunan kios tersebut. “Terlihat kumuh dan kotor karena masih ada lahan terbuka sehingga rongsokan itu menjadi terlihat dengan jelas,” katanya. (dji/Koran-HR)