Photo ilistrasi BPJS Kesehatan.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sebanyak 4,334 warga miskin di Kota Banjar mendapatkan Kartu BPJS Kesehatan dari pemerintah setempat. Warga yang mendapatkan kartu BPJS ini termasuk program jaminan kesehatan dari Provinsi Jawa Barat.
Hal itu diketahui, setelah adanya penandatanganan berita acara serah terima Kartu BPJS Kesehatan dalam acara Launching Integrasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Banjar, yang dilakukan Wakil Walikota Banjar bersama BPJS Kesehatan yang diwakili Kantor Divisi Regional Jawa Barat, Selasa (17/02/2015), di ruang rapat I Setda Kota Banjar.
Saat ditemui HR usai acara, Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional Jabar, Jenni Wihartini, MM.,MHP., HIA., AAK., mengatakan, pada tahun 2015 ini, kuota peserta BPJS untuk Kota Banjar sebanyak 4.334 warga miskin (gakin), dan dibiayai dari anggaran Jamkesda melalui Provinsi Jabar.
“Data yang diterima kami, sampai saat ini berdasarkan verifikasi kelengkapan administrasi baru ditetapkan sebanyak 3.100 Gakin dan kurang mampu untuk diberikan bantuan iuran sebagai peserta BPJS,” katanya.
Untuk melengkapi kuota tersebut, pihaknya menunggu data dari pemkot. Bila nanti ada warga lainnya yang sudah melengkapi administrasi sebagaimana yang dibutuhkan, maka dapat dimasukkan juga sebagai peserta BPJS PBIK (Penerima Bantuan Iuran Kota) sampai terpenuhinya 4.334 Gakin.
Nantinya, warga pemegang kartu identitas BPJS akan mendapatkan layanan kesehatan kelas tiga, dan premi asuransi kesehatan yang dibayar oleh Pemkot Banjar sebesar Rp.19.225 per bulan.
Pihaknya berkoordinasi dengan Pemkot Banjar akan berupaya untuk meningkatkan pelayanan primer. Salah satu upaya terhadap penguatan fasilitas kesehatan primer ini bukan hanya di Rumah Sakit saja, tetapi juga pelayanan di Puskesmas.
Diharapkan tenaga-tenaga medis yang berada di jenjang FKTP/Faskes Primer ini memiliki kemampuan, serta harus menguasai hal-hal terbaru mengenai prediksi, tanda, gejala, penegakan diagnosis dan penatalaksanaan komprehensif mengenai berbagai penyakit.
Kepala Cabang BPJS Kota Banjar, Dr. Agus Saefudin. S, M. M.Kes., AAK., menambahkan, hal terpenting adalah kemampuan dalam pencegahan penyakit yang kini menjadi produk lokal harus dipahami oleh setiap dokter yang bekerja di tengah masyarakat. Agar kedepannya pasien dapat memperoleh pelayanan. “Inilah yang disebut dengan penguatan FKTP/Faskes Primer melalui fungsi promotif dan preventif,” kata Agus. (Nanks/R3/HR-Online)
