Seorang pedagang jajanan di sekolah tengah melayani anak-anak yang membeli makanan dagangannya. Photo : Entang Saeful Rachman/HR.
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Maraknya pemberitaan tentang para siswa yang keracunan jajanan di sekolah, kini pihak sekolah gencar melakukan pengecekan terhadap keberadaan pedagang yang menjual makanan di sekolah.
Kepala UPTD Pendidikan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Dede Sarto, mengatakan, dengan adanya kejadian anak-anak sekolah yang menjadi korban akibat keracunan jajanan, pihaknya menghimbau kepada para kepala sekolah di Banjarsari agar turut serta mengawasi keberadaan jajanan makanan yang bisa membahayakan kesehatan para siswa. Terutama makanan berwarna.
Di tempat terpisah, Bunyamin, salah seorang guru di SD Negeri 1 Banjarsari, mengaku, bahwa pihaknya telah mengusir seorang pedagang makanan yang biasa mengkal di sekolah. Pasalnya, pedagang tersebut menjajakan makanan yang diolahnya diketahui menggunakan zat pewarna berbahaya.
“Setelah diusir, sampai saat ini pedagang tersebut tidak lagi berjualan di sekolah kami. Alhamdulillah pedagang yang membahayakan kesehatan para siswa sudah kita usir,” katanya.
Namun, Bunyamin enggan menyebutkan siapa pedagang yang telah diusir oleh pihak sekolah. Namun, dia menghimbau kepada para siswa dan orang tua agar lebih berhati-hati dalam memilih makanan, terutaman jajanan di sekolah. (Ntang/R3/HR-Online)