Minggu, Mei 4, 2025
BerandaBerita BanjarIni Kata Psikiatri; Pemakai Banjar Beralih ke Mabuk Lem

Ini Kata Psikiatri; Pemakai Banjar Beralih ke Mabuk Lem

Foto: Ilustrasi net/Ist.

Foto: Ilustrasi net/Ist.
Foto: Ilustrasi net/Ist.

Banjar, (harapanrakyat.com),-

Beralihnya para pemakai miras dan Napza di Kota Banjar dengan menghirup uap lem atau aibon. Menurut psikiatri dokter spesialis penyakit jiwa, dr. Dyah Rikayanti, SPKJ., ada dua faktor yang menyebabkan para remaja melakukan hal seperti itu.

Pertama, faktor keluarga, yaitu orang tua kurang memperhatikan anak karena kesibukan rutinitasnya, sehingga si anak beraktualisasi di luar.

Kedua adalah faktor ekonomi sosial, yaitu orang tua tidak dapat memberikan pendidikan bermanfaat bagi anak, sehingga anak main ke jalan tanpa perhatian dari orang tuanya.

“Dalam hal ini, peran orang tua sangat penting dalam membimbing serta memberikan pendidikan yang bermanfaat bagi anak,” kata Dyah, saat ditemui HR di ruang kerjanya, Selasa (10/02/2015).

Sedangkan, mengenai bahaya penyalahgunaan lem Aibon, lanjut Dyah, karena dalam lem tersebut terkandung zat Lysegic Acid Diethylamide (LSD), yaitu suatu zat halusinogen. Dimana pengaruhnya sangat luar biasa jika terhirup dan masuk ke paru-paru manusia.

Zat yang dihirup dalam lem Aibon menjadikan para pemakainya merasa senang dan bahagia, sehingga si pengguna akhirnya kurang beraktivitas karena halusinasi yang tengah dialaminya.

“Efek yang dialami pelaku penghisap lem sangat luar biasa, sering kali ada perubahan pada persepsi penglihatan, penciuman, perasaan, suara, dan tempat, sehingga mendorong si pengguna menjadi tenang dan merasa nyaman,” jelasnya.

Dyah menyebutkan, bahwa setiap orang yang menghisap lem Aibon secara berlebihan dan dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan kematian secara mendadak. Hal itu dikarenakan terjadinya kram di bagian otot pernafasan (spasme).

“Uap dari lem tersebut bersifat iritan, sehingga akan mengiritasi mukosa saluran nafas dan melukai saluran pernapasan, akibatnya terjadi kram otot pernapasan,” paparnya.

Bagi pemakai yang sudah mengalami psikosa akan mengalami gangguan mental dan nantinya memerlukan pengobatan jiwa. Dari seringnya menghisap lem tersebut, si pemakai akan menagalami kecanduan, ketergantungan fisik dan psikologis. (Hermanto/Koran-HR)

Orang tua takut-takuti anak dengan barak militer di Jabar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanggapi Orang Tua yang Takut-takuti Anak dengan Barak Militer

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, beredar di media sosial potret sejumlah orang tua memposting kegiatan anaknya sembari menggunakan nama Dedi Mulyadi dan program barak militer sebagai...
Pendidikan siswa di barak militer Jabar

Dedi Mulyadi Tahan Tangis Saat Tunjukkan Momen Pendidikan Siswa di Barak Militer, Warganet Ikut Terharu

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membagikan momen haru saat mendampingi puluhan siswa SMP di Purwakarta menjalani pembinaan di barak militer. Ia tampak menahan...
Truk di Garut hantam rumah dan pohon sampai rungkad

Gegara Pengemudi Ngantuk, Truk di Garut Hantam Benteng Rumah dan Pohon sampai Rungkad

harapanrakyat.com,- Sebuah truk di Garut, Jawa Barat, Minggu (4/5/2025) mengalami kecelakaan tunggal. Truk tersebut menabrak sebuah benteng rumah hingga jebol hingga merobohkan pohon tua....
Ole Romeny

Jelang Laga Timnas Lawan China, Ole Romeny Minta Masyarakat Indonesia Nonton di GBK

Timnas akan berhadapan dengan China dalam laga kesembilan grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny meminta dukungan penuh...
Status Tanggap Darurat Bencana

Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan, dalam penanganan pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Dusun Sukaasih, Desa...
Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang

Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang, Jalan Kabupaten Terputus dan 13 Rumah Warga Terancam

harapanrakyat.com,- Bencana pergerakan tanah di Sumedang, Jawa Barat, terjadi saat hujan deras mengguyur sejak Sabtu (3/5/2025) petang hingga Minggu (4/5/2025) dinihari tadi. Akibat pergerakan...