Ilustrasi DPD. Foto: Ist/net
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis melansir, sepanjang tahun 2014, mulai Bulan Januari hingga Desember, jumlah penderita Demam Berdarah Degue (DBD) mencapai 311 orang, lima diantaranya meninggal dunia. Sementara 306 orang berhasil sembuh.
Menurut Kasi Pengendalian Pemberantasan Penyakit dan Penanggulangan Bencana (P4B), Dinkes Ciamis, H. Osep Hernandi, M.,Kes, ketika di konfirmasi HR, Selasa (3/2/2015), mengatakan, jumlah tesebut merupakan hasil dari laporan tiap puskesmas.
“Jumlah endemik yang paling besar terjadi di Kecamatan Ciamis. Dengan jumlah penderita mencapai sekitar 100 orang. Menangani hal itu, di wilayah ini terus dilakukan foging (pengasapan),” ungkapnya.
Di tahun 2015 ini, kata Osep, khususnya di Bulan Januari, pihaknya sudah mencatat sedikitnya terdapat 10 orang yang terkena DBD. Dia juga memastikan, jumlah itu akan terus mengalami penambahan. Hal itu terlihat dari perubahan cuaca, dan curah hujan yang tidak menentu.
Osep menjelaskan, dengan perubahan cuaca tersebut, memungkinkan jumlah jentik nyamuk penyebab DBD menyebar dan bertambah. Untuk itu, kebersihan lingkungan harus tetap diperhatikan supaya nyamuk penyebab DBD tidak bersarang, terutama pada pot bunga yang selalu menyimpan air.
Pada kesempatan yang sama, Osep mengaku terkendala masalah anggaran. Soalnya, pengasapan kurang efektif apabila dilakukan hanya satu kali. Karena idealnya, pengasapan dilakukan dua kali.
“Kurang efektif bila dilakukan (foging) sekali. Karena hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk tidak. Sementara yang baik itu dua siklus, sehingga penyebaran nyamuk bisa diatasi,” katanya.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Ciamis, Hendara S Marcusi, mengaku prihatin. Diapun menghimbau agar Dinkes Ciamis gencar melakukan sosialisasi mengenai bahaya penyakit DBD.
“Jika penderita DBD di Ciamis mencapai 300 orang dalam setahun, itu sudah bisa dikatakan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa). Berarti penanganan harus ditingkatkan supaya penderita DBD jumlahnya menurun,” katanya.
Hendra memperkirakan, seandainya upaya antisipasi kurang dilakukan, maka bisa dipastikan jumlah penderita DBD pada tahun 2015 melebihi jumlah penderita pada tahun 2014. “Untuk itu, mari kita bersama-sama memberantas penyakit DBD, dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat,” pungkasnya. (es/Koran-HR)