Rombongan Peneliti dari LIPI, APJI dan Koptan ASA, saat berada di rumah produksi kompos berbahan dasar limbah aci kawung, di wilayah Bojongmengger, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Photo : Deni Supendi/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, menyatakan, unsur organik yang terdapat pada limbah pabrik aci kawung yang terdapat di wilayah Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, ternyata dapat menyuburkan tanah.
Peneliti LIPI, Dr. Dr. Iwan Saskiawan, ketika ditemui Koran HR, di sela-sela meninjau lokasi limbah aci kawung, di wilayah Desa Kertaharja, pekan lalu membenarkan unsur organik (sintesis/ alami) yang terkandung dalam limbah aci kawung tersebut bisa menjadi bahan pembuat kompos atau pembenah tanah.
Iwan menjelaskan bahwa tanah adalah lapisan padat terluar dari planet Bumi. Lapisan yang memiliki ketebalan beberapa centimeter ini sangat mempengaruhi aktivitas di permukaan Bumi. Tanah sangat vital untuk mendukung kehidupan, sebab tanah menjadi wahana jelajah akar, menyediakan air, udara dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jumlah dan jenis hara yang tersedia dalam tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk hasil panen yang diharapkan.
“Tanah juga merupakan rumah bagi jutaan mikroorganisme yang melakukan berbagai aktivitas biokimia. Diantaranya seperti pengikatan nitrogen dari udara sampai pelapukan bahan organik. Juga, merupakan tempat bagi mikro dan mesofauna, termasuk cacing tanah, semut dan rayap yang memakan akar tanaman, organisme lain dan bahan organik,” katanya.
Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan, dewasa ini kondisi tanah makin rapuh, baik dari mutu maupun ketersediaannya. Hal itu tidak lain karena disebabkan penggunaan pupuk N-P-K buatan (sintetik) yang terus menerus tanpa diiringi aplikasi bahan organik yang seimbang.
Iwan menambahkan, langkah untuk meningkatkan produksi dan mutu panen dapat diperoleh dengan meningkatkan kadar C-organik pada tanah. Menurut dia, saat ini kadar C-organik tanah mineral di Indonesia umumnya sangat rendah. Padahal, kata dia, kandungan C-organik merupakan indikator mutu tanah.
Dari informasi yang berhasil dihimpun HR, peneliti dari LIPI tersebut sengaja didatangkan ke Ciamis oleh Asosiasi Pembudidaya Jamur Indonesia (APJI) dan Koperasi Petani Agropolitan Sumber Alam (Koptan ASA), untuk membantu mencari solusi, menanggulangi persoalan limbah aci kawung yang terdapat di wilayah Kabupaten Ciamis. (Deni/Koran-HR)