Pasar Tradisional Desa Sukaharja, Kecamatan Rajadesa, dibiarkan terbengkalai, tidak satupun pedagang yang berjualan di pasar tersebut. Photo : Eji Darsono/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Pasar Tradisional Desa Sukaharja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, sudah hampir 15 tahun mengalami kebangkrutan. Sejak saat itu, aktifitas pedagang di pasar tradisional ini tidak terlihat lagi, Minggu (15/03/2015) lalu.
Embun Hasbuloh (62), tokoh masyarakat Desa Sukaharja, ketika ditemui HR, Minggu (15/03/2015), mengatakan, antara tahun 1990 sampai tahun 2000, pasar tradisional Desa Sukaharja masih jadi tujuan para pembeli dari berbagai daerah karena barang-barang yang di jual di pasar itu terbilang komplit.
Namun, awal tahun 2001, pasar tradisional Sukaharja mulai ditinggalkan pembeli dan pedagang. Dia menduga, matinya pasar tersebut disebabkan karena pedagang menjual barang-barang dengan harga seenaknya.
“Harga barang yang dijual di pasar sama dengan barang-barang yang dijual di warung-warung. Akibatnya, pembeli lebih memilih berbelanja di warung ketimbang pergi ke pasar,” katanya.
Berbeda dengan itu, H. Muhidin (75), warga Dusun Desa, RT 02 RW 01, Desa Sukaharja, menambahkan, rusaknya akses jalan menuju pasar menjadi penyebab pasar tradisional Sukaharja itu mati total. Soalnya, akses jalan itu tidak lagi dilalui kendaraan angkutan umum. Masyarakat yang biasanya belanja di pasar itu memilih beralih ke pusat perbelanjaan lainnya yang lebih mudah diakses.
Edi, pedagang tahu asal Kawunglarang, Kecamatan Rancah, mengatakan, meski pasar Sukaharja sudah sepi aktifitas, setiap hari Kamis dan Minggu dia tetap datang untuk berjualan. Hanya saja, dia mengaku, untuk mendapatkan uang Rp. 25 ribu saja cukup sulit. (dji/Koran-HR)