Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita CiamisSudah 15 Tahun, Pasar Sukaharja Rajadesa Ciamis Ini ‘Mati Suri’

Sudah 15 Tahun, Pasar Sukaharja Rajadesa Ciamis Ini ‘Mati Suri’

Pasar Tradisional Desa Sukaharja, Kecamatan Rajadesa, dibiarkan terbengkalai, tidak satupun pedagang yang berjualan di pasar tersebut. Photo : Eji Darsono/ HR

DIGITAL VIDEO

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Pasar Tradisional Desa Sukaharja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, sudah hampir 15 tahun mengalami kebangkrutan. Sejak saat itu, aktifitas pedagang di pasar tradisional ini tidak terlihat lagi, Minggu (15/03/2015) lalu.

Embun Hasbuloh (62), tokoh masyarakat Desa Sukaharja, ketika ditemui HR, Minggu (15/03/2015), mengatakan, antara tahun 1990 sampai tahun 2000, pasar tradisional Desa Sukaharja masih jadi tujuan para pembeli dari berbagai daerah karena barang-barang yang di jual di pasar itu terbilang komplit.

Namun, awal tahun 2001, pasar tradisional Sukaharja mulai ditinggalkan pembeli dan pedagang. Dia menduga, matinya pasar tersebut disebabkan karena pedagang menjual barang-barang dengan harga seenaknya.

“Harga barang yang dijual di pasar sama dengan barang-barang yang dijual di warung-warung. Akibatnya, pembeli lebih memilih berbelanja di warung ketimbang pergi ke pasar,” katanya.

Berbeda dengan itu, H. Muhidin (75), warga Dusun Desa, RT 02 RW 01, Desa Sukaharja, menambahkan, rusaknya akses jalan menuju pasar menjadi penyebab pasar tradisional Sukaharja itu mati total. Soalnya, akses jalan itu tidak lagi dilalui kendaraan angkutan umum. Masyarakat yang biasanya belanja di pasar itu memilih beralih ke pusat perbelanjaan lainnya yang lebih mudah diakses.

Edi, pedagang tahu asal Kawunglarang, Kecamatan Rancah, mengatakan, meski pasar Sukaharja sudah sepi aktifitas, setiap hari Kamis dan Minggu dia tetap datang untuk berjualan. Hanya saja, dia mengaku, untuk mendapatkan uang Rp. 25 ribu saja cukup sulit. (dji/Koran-HR)

Laga Kualifikasi Piala Dunia

Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia, Media Asing Sentil Timnas Indonesia Mengandalkan Naturalisasi

Timnas Indonesia mendapat kritikan pedas dari media asing karena gencarnya naturalisasi belakangan ini untuk bisa membela Tim Merah Putih. Sindiran tersebut mencuat menjelang laga...
KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis

KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis: Konsen Pemulihan Kondisi Korban

harapanrakyat.com,- Ketua Forum Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Jawa Barat, Anto Rianto, mengaku prihatin dengan peristiwa yang terjadi yaitu kasus tindakan asusila terhadap...
Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

harapanrakyat.com,- Preman kampung yang membacok ustadz dan merusak rumah Kepala Desa Karang Agung, Kecamatan Singajaya, Garut akhirnya menjadi tersangka. Ternyata pelaku mengaku aksinya itu...
Dilepas Bupati Herdiat, Calon Haji Ciamis Siap Tunaikan Ibadah Suci

Dilepas Bupati Herdiat, Calon Haji Ciamis Siap Tunaikan Ibadah Suci

harapanrakyat.com,- Sebanyak 435 orang calon jemaah haji (Calhaj) Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Kloter 19 JKS, berangkat menuju Embarkasi Bekasi. Pemberangkatan ratusan calon jemaah...
Juara Back to Back

Berhasil Membawa Persib Juara Back to Back Liga 1, Kira-kira Berapa Gaji Bojan Hodak?

Bojan Hodak menorehkan prestasi luar biasa bagi tim Persib Bandung. Pelatih asal Kroasia itu berhasil membawa Persib juara back to back Liga 1, dan...
Pengakuan Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis yang Hukum Murid Berjemur di Lapangan, Sebut Sudah Sesuai Prosedur

Pengakuan Guru Olahraga SMAN 1 Pamarican Ciamis yang Hukum Murid Berjemur di Lapangan, Sebut Sudah Sesuai Prosedur

harapanrakyat.com,- Sejumlah orang tua siswa keluhkan guru olahraga SMAN 1 Pamarican, Ciamis, Jawa Barat, dalam menghukum murid dengan berjemur di lapangan di bawah terik...