Salah satu rumah warga yang tertimpa pohon tumbang saat terjadi peristiwa hujan deras disertai angin kencang, Senin (09/03/2015). Photo: Hermanto/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Hujan deras disertai angin kencang dan petir yang terjadi hari Senin sore (9/03/2015), sekitar jam 17.00 WIB, membuat warga Kota Banjar dicekam ketakutan dan rasa trauma.
Pasalnya, angin kencang yang menerjang wilayah Kota Banjar dan sekitarnya itu, terjadi bak layaknya serangan badai, yang telah memporak-porandakan puluhan rumah, pohon, tiang listrik, papan reklame, dan sejumlah fasilitas umum lainnya, bahkan aliran listrik pun padam.
Di sejumlah titik banyak pohon tumbang dan papan reklame roboh, bahkan ada yang sampai terlepas dari tiang penyangganya. Pohon tumbang paling banyak terlihat di Jl. Pamongkoran, reruntuhan pohon kayu putih sempat menutup badan jalan. Beruntung, pada saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas di jalan tersebut.
Lain halnya yang terjadi di Lingkungan Pintusinga, Kel/Kec. Banjar, sebuah pohon ketapang tumbang menimpa rumah milik Asep, Ketua RW.3, tepatnya di dekat GOR Futsal Banjar Sport Center (BSC).
Menurut Asep, pohon tumbang yang menimpa bagian belakang rumahnya tidak sampai menimbulkan korban. Pada waktu kejadian, ia beserta keluarganya langsung ke luar rumah. Begitu keluar, warga yang lain pun sudah pada di luar karena banyak pohon tumbang di sekitar rumah mereka.
“Pohon tumbang berserakan di jalan dan di sekitar rumah warga. Suasana terasa mencekam lantaran keadaan di sekeliling gelap gulita akibat listrik padam dan hujan pun masih turun cukup deras disertai angin kencang dan suara petir yang menggelegar,” tutur Asep, kepada HR, saat dijumpai di lokasi.
Di lokasi berbeda, rumah milik Sumantoro, warga Lingkungan Cikadu, Kel. Karangpanimbal, Kec. Purwaharja, juga mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon randu yang tumbang.
Sementara itu, Darsih (65), warga Lingkung Sumanding, RT.4/19, Kel. Mekarsari, Kec. Banjar, yang juga rumahnya tertimpa pohon tumbang, ketika ditemui HR, Selasa (10/03/2015), mengaku, dirinya belum bisa melupakan dahsyatnya tiupan angin kencang yang terjadi pada Senin sore itu.
“Angin kencang terlihat berputar dan menyapu hingga mengakibatkan pohon-pohon tumbang menimpa rumah. Saya masih takut dengan kejadian Senin kemarin,” tuturnya.
Menurut dia, pada waktu kejadian dirinya sedang duduk di ruangan tengah. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan suara pohon roboh tepat di atas rumahnya. Setelah dilihat keluar, ternyata sebuah pohon Nangka tumbang menimpa rumahnya.
“Sekarang saya belum memikirkan untuk perbaikan. Tapi Alhamdulillah, hari ini (Selasa/10/03/2015-red) walikota sudah memberi bantuan,” kata Darsih.
Hal serupa diungkapkan Dede Pendi (43), warga Lingkung Parungsari, RT.15/6, Kel. Karangpanimbal, Kec. Purwaharja. Meski tidak tertimpa pohon, namun rumah miliknya kebanjiran dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
“Memang di sini tidak ada pohon yang tumbang, tapi tujuh rumah terendam banjir air dari selokan. Akibatnya saya beserta tetangga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, atau ke rumah saudara,” tutur Dede.
Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Kota Banjar tidak hanya menumbangkan pohon dan reklame saja, tanah tebing di komplek pemakaman umum Ciaren pun longsor, begitu pula tanggul Sungai Citapen mengalami longsor lagi.
Pada hari Selasa (10/03/2015), wilayah Kota Banjar kembali diguyur hujan deras dan angin kencang. Meski tidak separah hari sebelumnya, namun warga tetap merasa khawatir dan takut.
Sementara itu, mengenai bencana banjir dan angin putting beliung yang melanda Kota Banjar, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Rusmawan, melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, Asep Setiadi, mengatakan, peristiwa tersebut diperkirakan telah merusak puluhan rumah warga. Hal itu berdasarkan data yang masuk ke BPBD.
“Dalam kejadian ini diperkirakan puluhan rumah mengalami kerusakan, dan mengalami kerugian materil hingga ratusan juta rupiah. Kami menghimbau kepada warga untuk tetap waspada dalam menghadapi cuaca ekstrim seperti sekarang ini,” kata Asep. (AM/Hermanto/Koran-HR)