Ilustrasi Areal Pertanian. Foto: Ist/Net
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Menjelang musim tanam kali ini, pasokan air ke areal pesawahan di wilayah Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diprediksi bakal mengalami penurunan. Akibatnya, petani akan merugi karena sawah mereka bakal mengalami kekeringan.
Anggota Kelompok Tani Harapan Mukti, Karangbenda, H. Maman Suherman, pekan lalu, menuturkan bahwa berdasarkan teori astronomi, curah hujan di Bulan April tergolong rendah.
“Sudah biasanya, pada musim tanam seperti sekarang ini, areal pesawahan blok Merjan Parigi kekurangan air. Selain karena faktor musim kemarau, infrastruktur pertanian di wilayah ini kurang memadai dan mendukung,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan (DKPK) Pangandaran, Ir. Adi Nugraha, pekan lalu, mengatakan, pihaknya sudah berusaha mengantisipasi kekhawatiran petani di wilayah Pangandaran.
“Kami sudah menganggarkan pembangunan dan pemeliharaan saluran irigasi di tahun anggaran 2015 ini, ditambah dari bantuan provinsi. Tinggal menunggu pelaksanaannya saja,” katanya.
Berkaitan dengan infrastruktur pertanian di blok Merjan, Cibenda Parigi, Adi mengaku turun ke lapangan untuk meninjau secara langsung. Dia memastikan, pihaknya akan melakukan perbaikan terhadap infrastruktur pertanian, berikut dengan saluran irigasinya.
“Selain dari APBD, pemerintah pusat juga mengalokasikan bantuan anggaran senilai 2 miliar untuk pembangunan dan pemeliharaan saluran air desa. Anggaran ini dikucurkan melalui kelompok tani,” katanya.
Adi menambahkan, sedikitnya ada 64 kelompok yang mendapat kucuran bantuan anggaran dari APBN untuk jaringan saluran air desa, dengan luasan sekitar 3.200 hektar. Kemudian, dari APBD 1 sebanyak 15 kelompok, dengan luasan sekitar 750 hektar, APBD II 7 kelompok, dengan luasan 450 hektar.
“”Total keseluruhan, pembangunan dan pemeliharaan saluran serta jaringan air desa mencapai seluas 4.400 hektare untuk 86 kelompok se-Pangandaran,” pungkasnya. (ntang/Koran-HR)