PSGC Ciamis saat melawan Peribat Batang pada laga uji coba yang digelar di Stadion Galuh Ciamis, beberapa waktu lalu. Foto: Dokumentasi HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Manajemen PSGC Ciamis melayangkan surat ke PT Liga Indonesia untuk meminta kepastian mengenai jadwal kompetisi Divisi Utama (DU) pasca laga perdana melawan PSCS Cilacap dibatalkan. Pembatalan laga itu menyusul tidak mendapat ijin dari pihak kepolisian. Selain itu, PSGC pun mendesak agar polemik antara PSSI dengan Kemenpora segera diakhiri dan tidak mengganggu jalannya kompetisi.
Ketua Panpel PSGC Ciamis, Yasmin Sambas, mengatakan, ketika laga perdana PSGC kontra PSCS dibatalkan, manajemen PSGC langsung melayangkan surat ke PT Liga Indonesia sebagai pihak penyelenggara kompetisi di bawah naungan PSSI. Hal itu dilakukan agar ketidakpastikan jadwal kompetisi agar bisa segera dicari solusi.
“Terus terang, kami dirugikan dengan tidak pastinya jadwal kompetisi. Kami sudah mencetak tiket dan sudah melakukan persiapan penuh, termasuk sudah mendatangkan perangkat pertandingan untuk menggelar laga perdana PSGC melawan PSCS. Tetapi pada waktunya, laga perdana itu dibatalkan. Jelas hal itu merupakan pukulan berat bagi kami,” katanya, ketika dihubungi HR Online, Minggu (27/04/2015).
Yasmin menambahkan, setelah mengamati dan menyimak penyebab pembatalan laga perdana tersebut, manajemen PSGC langsung melakukan sikap dengan melayangkan surat ke PT Liga.
“Kita juga sampaikan kebingungan kami sebagai peserta kompetisi terhadap kondisi yang terjadi pasca pembatalan laga kemarin. Seperti laga kedua melawan Sukoharjo pada tanggal 30 April, apakah akan digelar atau tidak? Karena pasca pembatalan laga kemarin belum ada informasi lanjutan dari PT Liga,” tegasnya.
Yasmin mengatakan, apabila laga kedua kembali dibatalkan, pihaknya mendesak agar PT Liga segera melakukan pertemuan dengan seluruh peserta Divisi Utama. Pertemuan itu dilakukan guna menyikapi kondisi yang terjadi serta mencari solusi agar seluruh peserta kompetisi tidak dirugikan dengan adanya penundaan kompetisi tersebut.
“Pembatalan laga perdana ini disebabkan adanya kisruh antara PSSI dengan Kemenpora. Nah, kita sebagai peserta kompetisi, tidak mau terkena dampak dari adanya kisruh tersebut. Artinya, PT Liga dan PSSI harus segera bertemu dengan Kemenpora serta meminta agar kompetisi bisa segera digulirkan kembali,” katanya.
Menurut Yasmin, untuk mengatasi permasalahan ini kuncinya ada di Kemenpora. Karena, lanjut dia, Kemenpora atas nama pemerintah, sebelumnya melayangkan surat ke Mabes Polri yang intinya meminta agar pihak kepolisian tidak mengijinkan pertandingan sepakbola di bawah naungan PSSI.
“Kalau kisruh antara PSSI dengan Kemenpora terus berlanjut, sampai kapanpun tidak akan ada kepastian soal jadwal kompetisi. Solusi yang harus diambil oleh PT Liga dan PSSI, yakni bagaimana caranya bisa mencabut surat Kemenpora yang dilayangkan ke Mabes Polri. Sementara terkait kisruh yang terjadi kami tidak mau tahu, karena itu bukan ranah kami,” katanya. (Bgj/R2/HR-Online)