Ilustrasi Keranda Mayat. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Warga Dusun Namas RT 02/RW 11 Desa Buniseri, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, digegerkan dengan isu sebuah keranda mayat terbang melayang. Menurut isu yang berkembang di tengah warga, keranda mayat terbang itu kerap muncul dan menteror warga setempat pada setiap malam Rabu.
Sontak saja, dengan munculnya isu ini, membuat warga sekitar kini ketakutan. Tak sedikit warga yang kini jarang ke luar malam apabila sudah larut malam. Bahkan, anak-anak kecil pun enggan pergi ke mesjid setelah muncul isu menakutkan tersebut.
Herdiawan (51) Tokoh Masyarakat Dusun Namas, membenarkan soal munculnya isu tersebut yang kini mengakibatkan warga setempat ketakutan. Dia mengatakan, munculnya isu tersebut berawal dari pengakuan warga yang bernama Enung, yang mengaku melihat keranda mayat terbang ketika dia khendak pergi ke warung.
“ Waktu itu Enung lari terbirit-birit sambil menjerit-jerit hingga akhirnya terjatuh dan kakinya terkilir. Ketika warga menolong Enung, sambil menangis histeris dia mengaku ketakutan setelah melihat keranda mayat terbang,” katanya, kepada HR Online, Selasa (07/04/2015).
Dari pengakuan Enung itu, lanjut dia, membuat warga kini ketakutan. Bahkan, dengan munculnya isu itu membuat kampung setempat semakin sepi jika waktu sudah beranjak malam. “Pemahaman warga terkait isu ini tentu berbeda-beda. Ada yang takut karena percaya dan ada juga yang tidak percaya serta tidak memperdulikannya,” katanya.
Herdiawan menyatakan pengakuan Enung itu terlalu mengada-ada. Pasalnya, ada beberapa warga yang sempat membuktikan dan mendatangi keranda mayat itu di saat malam. “Pengakuan Enung ternyata tidak terbukti. Karena ketika warga yang penasaran mendatangi keranda mayat itu disimpan, tidak terjadi apa-apa. Mungkin pengakuan Enung itu hanya halusinasi ketika pikirannya tengah kosong,” ujarnya.’
Tokoh agama bersama tokoh masyarakat, lanjut Herdiawan, sudah melakukan pemahaman kepada warga agar tidak terpengaruh oleh isu tersebut. “Karena dengan muncul isu ini membuat warga resah dan berimbas tidak baik, seperti anak-anak sudah tidak mau pergi ke mesjid karena takut,”ujarnya. (Dji/R2/HR-Online)