Puluhan anak-anak tengah mengikuti lomba ngubyag ikan lele di kubangan jalan rusak yang sudah berubah mirip kolam ikan, di Jalan Lingkar Selatan atau tepatnya Dusun Panyingkiran, Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Minggu (03/05/2015) pagi. Foto: Subagja Hamara/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Menyusul jalan Lingkar Selatan tak kunjung mendapat perbaikan, puluhan warga Dusun Panyingkiran, Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, meluapkan rasa kekecewaannya dengan menggelar lomba ‘ngubyag’ (tangkap) ikan lele di kubungan jalan rusak, Minggu (03/05/2015) pagi.
Lomba yang dimulai dari pukul 09.00 WIB ini, diikuti oleh puluhan anak-anak. Meski lomba yang terbilang nyeleneh ini dilakukan secara spontan, namun cukup menyita perhatian warga sekitar, termasuk para pengguna jalan. Bagi peserta yang mendapat ikan lele paling banyak, maka akan mendapat hadiah berupa uang dari hasil kumpulan sumbangan warga.
Dari pantauan HR Online, para peserta yang mayoritas anak-anak ini, tampak terhibur dengan adanya lomba nyeleneh tersebut. Begitupun para ibu-ibu yang sengaja datang ke lokasi untuk sekedar menonton anak-anaknya mengikuti lomba.
Suasana riuh dan suka cita pun semakin terasa ketika beberapa warga kembali menebar ikan lele ke dalam kubangan jalan rusak yang sudah mirip kolam ikan tersebut. Dalam beberapa jam, kubungan jalan rusak itu seakan disulap menjadi wahana wisata dadakan untuk mengisi hari libur anak-anak sekolah.
Tokoh Pemuda Dusun Penyingkiran, Kadir Muslih, mengatakan, digelarnya lomba ngubyag ikan lele ini, sebagai bentuk protes warga kepada Pemkab Ciamis yang terkesan tutup mata dengan kondisi kerusakan jalan tersebut.
“ Bisa anda (HR) lihat sendiri, seluruh badan jalan sudah tertutup air akibat aspalnya mengelupas dan membentuk kubungan mirip kolom,” katanya, kepada HR Online, di sela-sela acara ngubyag.
Terlebih, kata Kadir, apabila hujan lebat mengguyur daerah Panyingkiran, ketinggian air di kubangan jalan rusak itu berubah menjadi setinggi lutut orang dewasa. “ Motor matic sudah tidak bisa lewat ke jalan ini apabila hujan lebat tengah mengguyur. Bahkan, tak sedikit pengendara sepeda motor yang terperosok dan jatuh saat melintas di kubungan penuh air tersebut,” ujarnya.
Menurut Kadir, membendungnya air hujan di kubungan jalan rusak ini disebabkan dari tidak adanya drainase saluran air. Sehingga, ketika air hujan berkumpul di kubungan jalan rusak, langsung membendung bak kolam ikan sudah diisi air.
“Selain jalan ini harus segera diperbaiki, juga kami meminta Pemkab membangun saluran drainase. Karena apabila hanya memperbaiki jalan rusaknya saja, kami menjamin jalan ini akan cepat rusak kembali,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kasi Jalan dan Jembatan Dinas Binamarga, SDA dan ESDM Kabupaten Ciamis, Okta Jabal, mengaku pihaknya sudah mendapat laporan terkait terdapatnya kubungan jalan rusak di jalan Lingkar Selatan atau tepatnya di daerah Panyingkiran. Menurutnya, Pemkab Ciamis sudah menganggarkan dana untuk perbaikan jalan tersebut pada tahun anggaran 2015 ini.
“Pertengahan Mei ini proses lelang proyek jalan tersebut akan dimulai. Kita minta warga setempat untuk bersebar menunggu proses lelang selesai,” katanya, ketika dihubungi HR Online via telepon selulernya, Minggu (03/05/2015).
Okta mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan upaya perbaikan jalan tersebut sebelum proses lelang dimulai. “ Kita juga tidak bisa memperbaiki kerusakan jalan itu dengan cara menutup dengan urugan pasir batu. Karena tidak ada anggarannya untuk membeli urugan pasir batu tersebut. Makanya, kami meminta warga untuk bersabar menunggu proyek perbaikan jalan tersebut berjalan,” pungkasnya. (Bgj/R2/HR-Online)