Mesjid Monumental dengan arsitektur megah akan dibangun di Kecamatan Banjarsari, atau tepatnya di lokasi yang saat ini berdiri Kantor Kecamatan Banjarsari, Kantor Pos dan Puskemas Banjarsari. Foto: Dokumentasi HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Rencana pembangunan masjid agung monumental yang akan didirikan di lokasi Eks Kantor Kecamatan Banjarsari disambut bahagia oleh warga. Namun kendati sambutan dan dukungan terhadap pembangunan masjid agung monumental tengah dinanti, persoalan yang masih mengganjal tetap muncul dan masih dalam upaya sosialisasi yang dilakukan oleh para panitia persiapan pembangunan mesjid monumental tersebut.
Seperti diungkapkan Anggota MUI Kecamatan Banjarsari, Ustadz Asep Shobur, saat dihubungi HR pekan lalu, mengatakan, secara mayoritas masyarakat Kecamatan Banjarsari tetap mendukung didirikannya masjid agung monumental di pusat Alun-alun Banjarsari.
“Mayoritas secara umum jelas masyarakat Banjarsari sangat mendukung dengan adanya rencana pembangunan masjid agung tersebut. Namun dalam hal ini, dalam upaya persiapannya, kami masih dalam tahap pendekatan terhadap alim ulama dan pengurus masjid yang ada di wilayah Banjarsari,” katanya.
Persoalan yang terjadi saat ini menurut Asep Shobur, adalah upaya pendekatan dan penerapan pemahaman kepada para pengurus DKM dan kalangan ormas islam yang terdapat di Banjarsari, yang belum sepenuhnya tersampaikan.
“Yang jadi kajian kami saat ini adalah bagaimana caranya agar nantinya ketika masjid agung berdiri, jamaah pengajian atau pun jamaah sholat jumat bisa dialihkan dan berfokus untuk melakukan ibadah di masjid agung. Karena dalam hal ini, ada dua masjid jamie yang jaraknya sangat dekat dengan lokasi akan didirikannya masjid agung. Apakah nantinya, pengurus DKM akan bersedia membawa jamaahnya untuk melaksanakan sholat jumat di mesjid agung apa tidak,” terangnya.
“Karena selain hanya pengurus DKM, organisasi islam disini juga biasanya selalu teguh dalam pendirian keorganisasiannya dan sulit diajak untuk disatukan dalam kegiatan jamaahnya. Selain daripada itu, status masjid yang dua tersebut nantinya pasti berubah statusnya. Nantinya bukan masjid jamie lagi, namun insya alloh, kami akan tetap berusaha untuk melakukan upaya pendekatan dan mempersatukan umat islam di Banjarsari dalam melakukan ibadah dan bersatu dalam melaksanakan jamaahnya,” katanya menambahkan. (Suherman/Koran-HR)
Berita Terkait
Mesjid Monumental Senilai Rp. 10 Milyar akan Dibangun di Banjarsari Ciamis
Ini Persiapan Pembangunan Mesjid Monumental di Banjarsari Ciamis