Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Acara halal bil halal yang dilaksanakan ribuan guru di Kota Banjar, menjadi bahan pembicaraan para orang tua murid. Pasalnya, seluruh siswa diliburkan karena semua guru dari mulai tingkat SD hingga SLTA berstatus negeri, menghadiri acara tersebut. Halal bil halal digelar di Sport Center Langensari, Kota Banjar, Selasa pagi (04/08/2015).
Seperti diungkapkan Entin, salah satu orang tua siswa. Menurutnya, acara halal bil halal tersebut jelas merugikan siswa. Apalagi pelaksanaannya digelar di hari efektif belajar. Karena itu, otomatis mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Baca juga: Di Banjar, Puluhan Guru Sukwan Datangi Kantor DPRD
“Apakah tidak ada hari lain. Seharusnya para pendidik ini jeli, karena halal bil halal yang dilaksanakan itu telah mengorbankan ribuan siswa SD sampai SMA berstatus negeri yang ada di Kota Banjar,” ungkapnya, kepada HR, Selasa (04/08/2015).
Pendapat serupa juga dikatakan orang tua murid lainnya, Omay. Dia menilai, biasanya acara halal bil halal dilaksanakan pada hari libur sekolah. Namun, apa yang terjadi saat ini menurutnya tidak etis, sebab acara tersebut justru dilaksanakan saat hari efektif belajar sekolah.
“Saya harap hal seperti ini jangan sampai terulang lagi, karena siswa sekolah menjadi terganggu dalam kegiatan belajarnya,” kata Omay.
Di tempat terpisah, Endang Jaenudin, salah seorang guru di salah satu sekolah, menjelaskan, bahwa pelaksanaan halal bil halal ini, pihak sekolah tidak meliburkan siswa. Namun, siswa tetap diberi tugas belajar mandiri.
Baca juga: Ketua MUI Banjar; Oknum Guru Agama Cabul Harus Dihukum Berat
“Tidak ada yang diliburkan, siswa pun diberi tugas belajar mandiri di rumah. Hal ini adalah intruksi dari kepala sekolah,” ujar Endang.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Lukman, enggan memberikan komentar terkait dengan acara halal bil halal para guru tersebut. Malah dirinya terlihat sewot saat hendak dikonfirmasi beberapa awak media.
“Saya tidak akan mengeluarkan pernyataan terkait hal ini. Kalian tinggal tanyakan saja kepada Kadisdik atau Ketua PGRI. Sudahlah, saya mau pulang,” kata Lukman, dengan nada ketus sambil ngaleos. (Hermanto/R3/HR-Online)
