Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Prinsip Gotong royong yang dulu sangat melekat, kini semakin terasa berkurang. Hal itu ditengarai disebabkan karena kurangnya pengamalan tentang Pancasila yang notabene sebagai Ideologi Dasar Negara, falsafah dan pandangan Hidup Bangsa.
Merasa bertanggungjawab untuk menumbuhkan kembali hal itu, kelompok mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Galuh, menggelar kegiatan sosialisasi tentang pentingnya wawasan kebangsaan, di Desa Mulyasari, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, Senin (10/08/2015).
Devi, mahasiswa peserta KKN Pokso Desa Mulyasari, ketika ditemui Koran HR, Senin (10/08/2015), mengatakan, kegiatan sosialisasi itu diikuti pemuda dan aparatur Pemerintahan Desa Mulyasari.
“Aparatur pemerintahan desa adalah tauladan bagi masyarakat. Dalam hal ini dimana tugas, tanggung jawab dan wewenang mereka sangat berkaitan erat dengan masyarakat secara langsung,” katanya.
Selain itu, Devi menuturkan, Wasbang belum begitu populer di dalam kehidupan bermasyarakat. Padahal, Wasbang harus dipahami oleh seluruh lapisan bangsa termasuk di Desa Mulyasari.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Forum Ketahanan Bangsa (FKB) Kabupaten Ciamis, Muhammad Iejudin, sekaligus pemateri dalam kegiatan sosialisasi, mengungkapkan bahwa Wasbang dimulai dari nilai-nilai yang dibangun oleh para pendiri bangsa.
Menurut dia, para pendiri bangsa telah menanamkan nilai-nilai persatuan dengan mencetuskan sumpah pemuda yang kemudian menjadi embrio dari Wasbang. Secara yuridis ketatanegaraan, pancasila adalah dasar negara RI sebagaimana terdapat dalam UUD NRI tahun 1945 yang kelahirannya ditempa dalam proses perjuangan kebangsaan Indonesia sehingga perlu dipertahankan dan diaktualisasikan.
”Pancasila dalam tataran penerpaannya dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan masih kerap diuji. Ujian ini berlangsung sejak ditetapkannya hingga era sekarang ini,” tuturnya. (DSW/Koran-HR)