George Ayedepo dan Moris Power. Foto: Eli Suherli/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Manajer PSGC Ciamis, H. Herdiat, tampaknya kecewa terhadap dua pemain asing, George Ayedepo dan Moris Power yang sebelumnya direkrut untuk memperkuat Laskar Galuh di turnamen Piala Presiden. Kekecewaan itu muncul setelah dua pamain asing tersebut dinyatakan tidak bisa memperkuat PSGC lantaran terganjal adminsitrasi KITAS atau ijin tinggal sementara di Indonesia yang masa berlakunya habis karena belum diperpanjang.
“Terus terang, kami sangat kecewa terhadap dua pemain asing tersebut. Padahal menejemen sudah berusaha mendatangkan mereka. Namun, mereka mengabaikan kewajibannya sebagai orang asing dengan tidak memperpanjang KITAS,” katanya, kepada HR Online, Sabtu (29/08/2015).
Kekecewaan Herdiat tampaknya semakin bertambah, setelah dua pemain asing tersebut pergi meninggalkan Mess PSGC tanpa pamit. Dari informasi yang dihimpun di internal PSGC, Oyedepo dan Moris meninggalkan mess PSGC pada Kamis (27/08/2015) malam. Keduanya pergi tanpa pamit setelah mengetahui tidak bisa memperkuat PSGC lantaran terganjal administrasi KITAS.
“Kedua pemain asing itu malah kabur. Seolah mereka tidak bertanggungjawab terhadap komitmen yang sudah dibangun sebelumnya. Terus terang, kami semakin kecewa,” ungkap Herdiat.
Setelah diketahui KITAS-nya belum diperpanjang, kedua pemain asing itu harus dideportasi oleh pihak imigrasi Indonesia atau dipulangkan ke Negara asalnya. Sebelumnya, pihak promotor turnamen Piala Indonesia, memberlakukan persyaratan ketat terkait aturan pemain asing. Salah satunya pemain asing yang direkrut klub peserta Piala Indonesia harus memiliki KITAS dan Paspor yang masih berlaku.
Meski KITAS pemain asing tersebut tengah dalam proses pengajuan perpanjangan masa berlaku, namun tetap saja pihak promotor tidak mentolelir. Pemain asing yang bisa dimainkan di Piala Indonesia khusus yang KITAS-nya masih berlaku. (es/R2/HR-Online)