Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs. Moecghiyarto, SH.,M.Hum, saa member pengarahan kepada para Kapolres se-Jawa Barat dan Kapolsek se-Kabupaten Pangandaran di Mapolsek Pangandaran, Senin, (14/09/2015). Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kapolda Jabar Irjen Pol Drs. Moecghiyarto, SH.,M.Hum, mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan personil tambahan sebanyak 1.840 untuk membantu mengamankan perhelatan Pilkada Serentak di 6 kabupaten/kota di Jawa Barat. Pihaknya pun akan mengirim personil BKO dari Polda Jabar yang akan ditempatkan ke 6 Polres di Jabar, termasuk Polres Ciamis.
“Personil yang bolong-bolong atau kurang seperti di Polsek di Pangandaran akan kita bantu personilnya dari Polres Ciamis dan dibackup pula oleh personil dari Polda Jabar untuk pengamanan selama berjalannya Pilkada,” katanya, usai kegiatan pengarahan para Kapolres se-Jawa Barat dan Kapolsek se-Kabupaten Pangandaran yang dilakukan secara tertutup di Mapolsek Pangandaran, Senin, (14/09/2015).
Untuk penambahan jumlah personil bantuan di Pilkada Pangandaran, lanjut Kapolda, akan diprioritaskan. Karena Pangandaran belum memiliki Polres sendiri dan masih dibantu dari personil Polres Ciamis. “Pengamanan di Pilkada Pangandaran hanya mengandalkan personil dari polsek-polsek dan bantuan dari Polres Ciamis. Makanya, kita akan bantu personil lebih banyak ke Pangandaran,” ujarnya.
Kapolda menambahkan, selama tahapan kampanye Pilkada Serentak di 6 kabupaten/kota di Jawa Barat yang kini tengah berjalan, terbilang cukup aman dan tidak ada gangguan keamanan apapun.
“Walaupun ada insiden kecil, seperti ada baligho yang disobek di Soreang Kabupaten Bandung, tetapi setelah dilakukan penyelidikan ternyata ulah orang gila. Sementara untuk di Pangandaran kita lihat berjalan aman dan lancar,” katanya.
Kapolda pun meminta kepada masing-masing tim sukses pasangan calon untuk bisa menjaga dan memelihara situasi keamanan di masyarakat. “Jangan sampai hanya untuk meloloskan calonnya, para tim sukses melakukan cara-cara yang tidak fair (tidak jujur). Saya ingatkan dan minta hal itu jangan sampai terjadi. Selain mencederai demokrasi dan melanggar hukum, juga berpotensi memicu konflik di masyarakat,” ungkapnya.
Kapolda pun meminta kepada masyarakat Pangandaran agar memilih dengan hati nurani dan jangan tergiur oleh politik uang. “Cara-cara politik uang itu sudah kuno. Karena saat ini jamannya reformasi. Jadi, carilah pemimpin yang bisa memajukan wilayahnya masing-masing. Karena satu orang pemilih mempunyai andil untuk menentukan baik-buruknya masa depan wilayahnya,” katanya. (Mad/R2/HR-Online)