Ketua Presidium Pembentukan Kabupaten Pangandaran, H. Supratman, saat melakukan pertemuan dengan Calon Bupati Pangandaran, H. Ino Darsono, Calon Wakil Bupati dr. Erwin M Thamrin, Anggota DPR RI PAN Budi Youyastri dan tim suksesnya, di rumah H. Supratman, belum lama ini. Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Ketua Presidium Pembentukan Kabupaten Pangandaran, H. Supratman, menegaskan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Calon Bupati Pangandaran, H. Ino Darsono bersama tim suksesnya dan membahas terkait strategi dukungan yang akan diberikan tokoh-tokoh presidium yang tersebar di 10 kecamatan.
“Sebelum kami menyatakan siap memberikan dukungan kepada H. Ino, saya sebagai ketua presidium menanyakan terlebih dahulu apakah pasangan Hidmat siap melaksanakan cita-cita pemekaran yang sudah dirumuskan oleh presidium. Setelah kami jabarkan kembali rumusan cita-cita pemekaran, akhirnya H. Ino sepakat,” terangnya, kepada Koran HR, Selasa (08/09/2015). [Baca juga: (Pilkada Pangandaran) Supratman: Ino Ikut Berkeringat Perjuangkan Pemekaran]
Menurut Supratman, ada 3 konsep yang mendasar dari cita-cita pemekaran yang dulu sudah dirumuskan presidium sebelum Pangandaran menjadi DOB. Pertama, pemerintahan efektif, ramping tetapi professional. Jika konsep pemerintahan seperti itu terwujud, kata dia, akan memudahkan kontrol terhadap jalannya roda pemerintahan.
“Selain itu, beban belanja pegawai pun tidak akan besar. Dan anggaran yang bersumber dari APBD akan lebih banyak tersalurkan untuk belanja publik,” katanya.
Kedua, lanjut Supratman, yakni mewujudkan pemerintahan yang bersih. Dan ketiga, mewujudkan pemerintahan yang birokrasinya profesional dan mampu melayani masyarakat. “ Perlu diingat bahwa awal cerita masyarakat Pangandaran dulu ingin mekar dari Ciamis, yakni karena soal pelayanan dan buruknya infrastrukur. Jadi, perbaikan pelayanan dan infrastruktur harus menjadi target awal pemerintahan definitif nanti,” tegasnya.
Supratman juga mengulas soal pentingnya membuat grand desain pembangunan wilayah di Kabupaten Pangandaran yang berbasis pada pemerataan pembangunan. Menurutnya, dalam grand desain tersebut harus dipetakan mana kawasan parawisata, mana kawasan bisnis dan mana kawasan pertanian.
“Dari wilayah yang terbagi dalam 10 kecamatan ini, harus ditetapkan pembagian kawasannya yang merujuk kepada potensi daerahnya masing-masing. Harapannya, seluruh daerah di Kabupaten Pangandaran terpola pembangunannya secara merata. Jika begitu, daerah Langkaplancar yang dari dulu seperti terisolir, akan ikut berkembang seiring dengan majunya daerah lainnya di Kabupaten Pangandaran,” terangnya.
Menurut Supratman, konsep pembangunan tersebut sudah dirumuskan sebelum Pangandaran resmi menjadi daerah otonom baru. “ Artinya, presidium berjuang untuk memekarkan Pangandaran bukan untuk kepentingan segelintir kelompok. Tetapi, untuk kepentingan seluruh masyarakat Pangandaran. Dan kami ingin masyarakat Pangandaran merasakan adanya perubahan dari berbagai sektor setelah Pangandaran menjadi DOB,” jelasnya.
Pasangan Hidmat, kata Supratman, sudah menyatakan siap meneruskan konsep pembangunan yang sudah dirumuskan oleh presidium tersebut. “Nanti saya akan mengundang tokoh-tokoh presidium dari 10 kecamatan. Saya akan sampaikan bahwa pasangan Hidmat siap meneruskan cita-cita pemekaran tersebut. Maka dengan komitmen yang sudah dibangun ini, kami pastinya akan habis-habisan memenangkan pasangan Hidmat di Pilkada Pangandaran,” tegasnya. (Mad/Koran-HR)