Kaur Humas Perhutani Ciamis, Aan Herliaman, saat menunjukan alat Stasiun Pematau Lingkungan (SPL) yang dipasang di kantor Perhutani Ciamis. Foto: Eli Suherli/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
KPH Perhutani Ciamis kini memiliki 4 Stasiun Pematau Lingkungan (SPL). Alat itu berguna untuk mengukur curah hujan yang disebut Obrometer. Untuk mengetahui alat tersebut, bisa dilihat di halaman kantor Perhutani Ciamis.
Kaur Humas Perhutani Ciamis, Aan Herliaman, ketika ditemui HR Online, Selasa (13/10/2015), mengatakan, alat ini difungsikan untuk mengukur curah hujan di wilayah hutan produksi pengelolaan Perhutani Ciamis, yang tersebar di wilayah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.
“Dengan alat ini kita bisa dengan cepat mendeteksi seberapa penting curah hujan untuk kawasan hutan yang masuk dalam wilayah hutan produksi,” ujarnya.
Aan melanjutkan, alat pengukur curah hujan juga sering digunakan saat masa tebang. Dengan alat itu, lanjut dia, pihaknya bisa mendekteksi intensitas hujan selama masa tebang dilakukan.
“Selain itu, alat ini pun bisa mengetahui letak lahan yang terkena dampak erosi akibat curah hujan tinggi. Dengan begitu, kita bisa mengantisipasi terjadi bencana erosi akibat dilakukan penebangan pohon,” terangnya.
Dengan alat itu pun, kata Aan, pihaknya bisa mendekteksi lahan-lahan yang rawan longsor, sehingga bisa segera dilakukan penanaman di lokasi tersebut. “Dengan kecanggihan alat ini, kita bisa mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi apabila pada bulan November nanti sudah memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi,” ungkapnya.
Alat tersebut, kata Aan, kini dipasang di setiap BKPH Perhutani, yakni di BKPH Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran. “Alat yang kami miliki tidak hanya SPL curah hujan, tetapi kami pun punya 13 SPL erosi, 12 SPL hidrologi dan 5 SPL mata air,” pungkasnya. (es/R2/HR-Online)