Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Tak ada modal untuk menggelar pesta miras (minuman keras), 5 pemuda asal Kecamatan Cipaku dan Barebeg Kabupaten Ciamis, Sabtu (10/10/2015), nekad mengkonsumsi umbi gadung. Akibatnya, kelima pemuda itu mengalami keracunan dan satu diantaranya dilaporkan tewas saat tengah di perjalanan menuju ke Rumah Sakit Al Arif Ciamis.
Korban tewas diketahui bernama Ade Saepuloh (19). Sementara 4 korban lainnya yakni Retno (19), Firman (19), Edi Sudrajat (17) dan Galih (19) harus mendapat perawatan medis di Puskesmas Cipaku. Informasi terakhir, 4 korban yang sebelumnya dirawat di puskesmas, kini kondisinya sudah membaik. Mereka pun sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
Salah seorang korban, Galih, warga Dusun Selacai, Desa Selamanik, Kecamatan Cipaku, mengaku dirinya tidak berniat untuk mengkonsumsi gadung. Saat itu, kata dia, 3 rekannya datang ke rumahnya dan berdalih mau menjual gitar.
“Dari 3 orang itu, hanya Retno dan Ade Saefulloh yang saya kenal. Karena kedua orang itu memang teman saya. Sementara Edi temannya Ade. Sedangkan Firman tetangga saya,” ujarnya, kepada HR Online, di rumahnya, Minggu (11/10/2015).
Galih menerangkan, Retno merupakan warga Cikacang Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku. Sementara Ade Saefulloh dan Edi merupakan warga Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg. Sedangkan Firman merupakan tetangga Galih yang merupakan warga Desa Selamanik.
Galih bercerita, pada Sabtu (10/10/2015) sekitar pukul 09.00 WIB, dirinya didatangi Ratno, Ade dan Edi dengan maksud menawarkan gitar. Ketiga orang itu sudah dalam keadaan mabuk saat datang ke rumahnya. Karena teman, kata dia, dirinya pun langsung mempersilahkan masuk kepada tiga temannya tersebut.
“Selang beberapa menit, Retno numpang masak ke dapur. Saya waktu itu menyangka Retno mau masak mie rebus. Sebab, waktu Retno berada di dapur, saya bersama Ade, Edi dan Firman tengah ngobrol di ruang tengah,” katanya.
Beda halnya dengan pengakuan Retno (17). Dia mengatakan, sebelum kejadian, 4 temannya termasuk Galih sudah berencana untuk pesta mabuk-mabukan dengan mengkonsumsi gadung.
Retno menjelaskan, sekitar pukul 09.00 WIB, dirinya ditemani Firman, mencari umbi gadung ke kawasan hutan yang berada di daerah Selamanik. Setelah berhasil mengumpulkan 5 buah gadung, kemudian dibawa ke rumah Galih (19) untuk dimasak.
“Umbi gadung itu kami potong-potong dan kemudian digoreng hingga matang. Setelah masak, lalu kami berlima secara bersama-sama memakannya,” ujarnya.
Setelah selesai berpesta gadung di rumah Galih, lanjut Retno, dirinya bersama rekannya memutuskan untuk bermain ke objek wisata Icakan. “ Waktu itu masih ada gadung yang masih tersisa. Kemudian sisa gadung itu kami bawa untuk dimakan lagi di Icakan,” ujarnya.
Namun, sesampainya di objek wisata Icakan, sekitar pukul 14.00 WIB, lanjut Retno, mereka malah mengeluh pusing, mual dan muntah-muntah. “ Saya waktu itu pingsan karena saking pusingnya,” ujarnya.
Menurut Kasi Pemerintahan Desa Sukamulya, Iwan Setiawan, saat 5 pemuda itu kedapatan seperti tengah keracunan, warga langsung melakukan pertolongan. Namun, Galih dan Firman, malah melarikan diri saat khendak ditolong warga. “Dua orang itu malah kabur dengan menggunakan sepeda motornya, di saat kondisinya tengah keracunan,” katanya.
Iwan menambahkan kondisi yang paling kritis adalah Ade. Ketika melihat kondisinya semakin kritis, lanjut dia, warga langsung berinisiatif membawa Ade ke RS Al Arif. “Namun, sesampai di rumah sakit, Ade dikabarkan meninggal dunia. Sementara Retno dan Edi sempat dirawat di Puskesmas Cipaku,” pungkasnya. (Dji/R2/HR-Online)