Berita Ciamis (harapanrakyat.com),-
Sejumlah warga di Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat, terus memelihara keberadaan makam peninggalan Kerajaan Ciancang Utama Galuh yang berada di Gunung Jati. Makam itu kini kerap dijadikan tempat ziarah warga yang masih memiliki darah keturunan Cirebon.
Makam dengan luas sekitar 3 hektar dan berada di pinggir Sungai Cileueur tersebut diyakini sebagai makam Adipati Sutabaya bin Jangpati Jangbaya bin Wangsabaya (Santawan Kolelet) bin Ki Gede Utama bin Maharaja Utama bin Prabu Haurkuning, yaitu Bupati Ciancang Utama Galuh pertama.
Johan Jauhari Anwari S.os warga Desa Utama yang mengetahui keberadaan makam kerajaan Ciancang Utama Galuh, ketika ditemui Koran HR, Senin (19/10/2015), mengatakan bahwa makam tersebut ditemukan pada tahun 1600 silam.
“Bupati Makam Sutabaya Ciancang Utama Galuh Kahiji berada di Gunung Jati yang hingga sekarang menyimpan misteri. Tidak hanya itu, di sekitar makam juga tersimpan kekayaan peninggalan kerjaan,” tulisnya.
Menurut Johan, makam tersebut sering menegluarkan cahaya terang berwarna kuning keemasan. Warga menyimpulkan adanya harta karun yang terpendam di dalam makam keramat tersebut.
Meski sering terjadi keanehan, kata Johan, hingga saat ini belum ada yang bisa memastikan kebenaran terkait keberadaan harta karun emas dan benda pusaka lainnya berada lainnya di lokasi makam itu.
“Memang ini merupakan makam salah seorang Bupati Ciancang Utama Galuh Kahiji dan hal itu diyakini oleh keturunan-keturunan yang hingga sekarang masih ada. Makanya makam ini dijadikan tempat ziarah yang sakral,” katanya.
Sayangnya, lanjut Johan, keberadaan makam itu tidak terawat. Padahal merupakan peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten Ciamis. Dia berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis memberikan perhatian terhadap keberadaan Situs Budaya sejarah yang ada di Ciamis itu.
Johan juga meyakini, selain makam Bupati Kahiji Ciancang Utama Galuh, di loaksi makam Gunung Jati juga terdapat tiga makam lainnya, yang diyakini sebagai makam Bupati Ciancang Kadua dan Bupati Ciancang Katilu.
“Setelah makam Sutabaya Bupati Ciancang Kahiji, ada juga makam Warganala Hiji Bupati Ciancang Dua yaitu cucu dari Pangeran Girilaya Cirebon. Sementara makam ketiga yaitu, makam Kanjeng dalem Adipati Kertajaya Adipati Wiramanti Hiji bin Wirautama bin Jayengpati Dua bin Jayengpati Hiji bin Jangpati Jangbaya,” jelasnya. (es/Koran-HR)