Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah warga Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat, merasa geram terhadap oknum penjual serbuk abate atau obat pembunuh jentik nyamuk. Warga menilai, upaya penjualan serbuk abate keliling tersebut seringkali terkesan memaksa.
Siti, warga RT 19 RW 08 desa Handapherang, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengatakan, belum lama ini dirinya didatangi penjual serbuk abate. Penjual itu juga mengaku dari Lembaga Penanganan Demam Berdarah (DBD) dan utusan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis.
“Kejadiannya hari Sabtu tanggal 14 November 2015. Penjual itu datang menawarkan satu bungkus serbuk abate seharga Rp 5000. Saat itu saya menolak membelinya. Lagipula, sumur saya kondisinya masih kering,” katanya.
Siti menyangsikan penjualan serbuk abate tersebut mengantongi ijin dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis. Dia berharap, Dinkes Kabupaten Ciamis memberikan penjelasan atau sosialisasi mengenai hal tersebut.
Senada dengan itu, Dede, warga Baregbeg, ketika ditemui Koran HR, mengaku resah dengan aksi penjualan serbuk abate yang dilakukan oknum yang mengaku-ngaku utusan dari Dinkes dan Lembaga DBD tersebut.
“Banyak warga menjadi korban. Mereka terpaksa membeli sekian bungkus serbuk abate yang dijual dengan harga cukup mahal. Kasihan mereka yang tidak tahu. Setahu saya, serbuk abate biasa diberikan secara gratis oleh Puskesmas ataupun pemerintah,” pungkasnya. (Heri/Koran-HR)