Ilustrasi rencana jembatan Benteng-Manonjaya yang dihasilkan melalui studi kelayakan yang dilakukan pihak konsultan. Foto: Istimewa
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Pengerjaan studi kelayakan terhadap rencana pembangunan jembatan Benteng- Manonjaya (Bet-Man) yang akan menghubungkan wilayah Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Tasikmalaya di bentangan Sungai Citanduy akan selesai akhir tahun ini. Dari hasil study yang dilakukan pihak konsultan dihasilkan tiga trase yang akan dijadikan bahan untuk menentukan titik lokasi jembatan.
Kasi Jalan dan Jembatan Dinas Binamarga, SDA dan ESDM Kabupaten Ciamis, Okta Jabal, mengatakan, dari tiga trase jembatan yang telah disurvey melalui study kelayakan oleh konsultan, nantinya akan dipilih salah satunya. Sebelum menentukan trase yang dipilih, lanjut dia, pihaknya akan melakukan survey lapangan guna memastikan kondisi riil yang nantinya akan dijadikan bahan dalam menentukan trase yang akan dipilih.
“Dari tiga trase tersebut, kami akan mengecek masing-masing lokasinya. Hal itu untuk mengetahui tekstur tanah, medan lokasi jembatan dan aspek sosialnya,” katanya, kepada Koran HR, Selasa (17/11/2015) lalu.
Okta menjelaskan, meski sudah dilakukan survey oleh konsultan, pihaknya pun perlu melakukan kembali survey lapangan untuk mengetahui kondisi tekstur tanah di masing-masing trase yang sudah diuji oleh konsultan. “ Kita pun perlu memilih lokasi yang tekstur tanahnya bagus dan tidak rawan bencana. Selain itu, juga akan memilih lokasi yang medannya tidak terlalu terjal. Hal itu dilakukan sebagai upaya antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari,” terangnya.
Dari aspek sosial, kata Okta, pihaknya akan memilih trase yang jalur lokasinya dominan berada di tanah Negara. “ Tetapi, di 3 trase yang disodorkan oleh konsultan, memang ada sebagian tanah warga. Hanya, kami akan mempertimbangkan trase yang dipilih nantinya yang dominan berada di tanah Negara,” ujarnya.
Terkait di aliran Sungai Citanduy atau berada di tiga trase tersebut nantinya akan dibangun Bendungan Leuwikeris, Okta mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BBWS Citanduy untuk mengetahui tinggi genangan bendungan leuwikeris.
“Berdasarkan data yang diperoleh dari BBWS, apabila genangan Bendungan Leuwikeris itu banjir, tingginya akan mencapai 182,7 meter. Nah, merujuk dari data itu, maka kami merencanakan tiang jembatan setinggi 190 meter. Jadi, apabila terjadi banjir di bendungan, tidak akan sampai menutup jalan jembatan,” terangnya. (Bgj/Koran-HR)